Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ
“Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu". (QS. Al Baqarah : 220)
(Mediaislamia.com) --- 50 detik video ini menggambarkan derita anak-anak yatim di Gaza setelah Bank Palestina menutup 31 rekening lembaga sosial di Jalur Gaza dan menolak membuka 50 rekening lembaga sosial lainnya.
Dalam potongan video yang tersebar di kalangan aktivis sosmed dan salinan yang diterima oleh Pusat Informasi Palestina, seorang anak yatim menyampaikan pesan yang mengena kepada dirut Bank Palestina. Pesan itu disampaikan anak yatim ini di depan aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Palestina di kota Gaza setelah pihak bank tidak mau menerima dana jaminan yang nantinya akan diberikan kepada anak yatim, penyandang cacat dan fakir miskin.
Dalam video itu, kepada dirut bank, bocah yatim ini mempertanyakan, “Kenapa menolak dana jaminan kepada anak yatim dan syuhada?? Saya ingin sampaikan kepada Anda, aku ini anak dari seorang yang gugur syahid dan aku bangga menjadi anak orang tua yang gugur syahid. Apa Anda tahu apa arti anak dari orang mati syahid ?”
Ia melanjutkan, “Artinya, ayahku mengorbankan darahnya demi kepentingan bangsa. Sementara Anda duduk enak dengan meremehkan pemuda-pemuda ini?” (menunjuk rekan-rekannya yang ikut aksi unjuk rasa)
Bocah Palestina ini masih menyatakan, “Warga di sini duduk karena tidak berdaya berdiri dan mati kelaparan. Sementara anda duduk di ruangan ber-AC. Cukup bagi kami Allah, sebaik-baik penolong.” Dia mengulang kata-kata terakhirnya dua kali.
Sebelumnya, Bank Palestina membekukan 31 rekening lembaga social di Jalur Gaza dan menolak membuka 50 rekening lembaga social lainnya serta lembaga yang memiliki izin resim setelah tahun 2006.
Akibt tindakan bank ini, 40 ribu jaminan dana untuk anak yatim dan tidak mampu terhenti yang diperkirakan nilainya 2 juta dolar setiap bulan. Sementara sebanyak 11 sekolah social untuk anak yatim dan penyandang kebutuhan khusus dengan 9000 pelajar mengalami kerugian akibat kebijakan ini.
Silahkan klik Vidio di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar