Selasa, 19 Mei 2015

Netanyahu Klaim Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Abadi

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat".   (HR. Bukhari no. 6436) 

Bentrok  Israel-Palestina       (thefrontierpost.com)
(Mediaislamia.com) --- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan membagi Kota Yerusalem dengan Palestina. Dia menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang abadi.

"Yerusalem selalu jadi pusat kota orang Yahudi saja, dan tidak untuk orang lain," kata Netanyahu pada upacara peringatan Hari Yerusalem, Minggu 17 Mei 2015, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (18/5/2015).

Sebagimana diketahui, belakangan, Israel secara sepihak memperluas teritori kekuasaannya dengan cara-cara yang dikecam dunia internasional. Warga Palestina menginginkan sektor timur Yerusalem. Mereka berharap daerah tersebut bisa menjadi ibu kota negara mereka. Orang-orang Palestina terus menentang upaya Israel memperluas daerah kekuasaan.
Pada hari yang sama, bentrokan terjadi di Yerusalem. Bentrokan dipicu konvoi warga Yahudi yang memperingati Hari Pendudukan Israel. Konvoi tersebut melintasi permukiman warga Palestina.

Warga Palestina melempari konvoi tersebut dengan batu sehingga bentrokan tak terhindarkan.

Kepolisian Israel dengan menggunakan pentungan berusaha membubarkan warga Palestina. Sedikitnya empat warga Palestina ditangkap dalam insiden tersebut. Saksi mata mengatakan, dua warga Palestina termasuk seorang jurnalis terluka ketika merekam bentrokan.

Dua organisasi nonpemerintah memohon pada Pengadilan Tinggi Israel supaya rute konvoi diubah. Mereka minta konvoi tidak melewati Muslim Quarter, tempat permukiman Muslim Palestina. Namun, permintaan tersebut ditolak pengadilan.

Gerakan anti-rasisme Tag Meir mengatakan, peringatan tahunan tersebut menjadi fokus kelompok ekstremis. Kegiatan ini secara rutin berisi celaan dan penghinaan atas warga Palestina. Mereka juga kerap merusak properti dan melakukan kekerasan terhadap orang Palestina di Yerusalem.

Menurut data, sampai hari ini sekira 200 ribu orang Israel tinggal di 15 permukiman di Yerusalem Timur. Mereka hidup di tengah-tengah 310 ribu orang Palestina.


Silahkan klik Vidio di bawah ini :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar