Amir Jabhah Nushrah mengatakan kelompoknya tengah memfokuskan diri untuk merebut Damaskus, ibukota Suriah, dan memperingatkan penganut Alawiyah agar meninggalkan Bashar al-Assad dan mengubah keyakinan mereka.
Jabhah Nushrah dan kelompok Islam lainnya yang membentuk Jaisyul Fath dalam beberapa pekan terakhir meraih keuntungan di wilayah barat laut Suriah. Mereka merebut kota Idlib, ibukota provinsi dengan nama yang sama, disusul dengan kota Jisr
al-Shughur dan membawa mereka lebih dekat ke daerah pesisir yang dikuasai rezim di utara ibukota.
al-Shughur dan membawa mereka lebih dekat ke daerah pesisir yang dikuasai rezim di utara ibukota.
“Kami akan terus fokus terhadap Damaskus dan menggulingkan rezim ini,” ujar Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani, amir Jabhah Nushrah dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera yang disiarkan pada Rabu (27/5/2015).
“Saya jamin, jatuhnya Assad tidak akan memakan waktu lama.”
Tidak jelas dimana wawancara berlangsung dan wajah al-Jaulani sengaja tidak menghadap ke kamera. Dia duduk di kursi berukir berlawanan dengan pewawancara. Sebuah bendera hitam (ar-Royya) diletakkan di meja yang berada antara al-Jaulani dengan pewawancara dari Al Jazeera.
Terkait dengan sekte Alawiyah, al-Jaulani menegaskan: “Jika mereka meletakkan senjata, mengingkari Assad, tidak mengirimkan anak-anak mereka untuk berjuang bersamanya dan kembali ke Islam, maka mereka adalah saudara kami.”
Dia juga mengatakan Jabhah Nushrah tidak sedang berperang dengan Kristen dan bahwa kelompoknya tidak menerima dana dari negara asing.
Militer koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara yang menghantam pejuang Jabhah Nushrah, namun AS mengklaim bahwa mereka menargetkan “kelompok Khurasan”.
Syaikh Al-Jaulani mengatakan tidak ada kelompok Khurasan di Suriah, “Kami hanya mendengar nama ini ketika Amerika mengatakannya”.
sumber;arrahmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar