Rabu, 05 Agustus 2015

Bermunculan Simbol Zionis di Tolikara Bukan Kebetulan

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran".   (QS. Al Baqarah : 109) 

Jokowi dan simbol-simbol Zionis      (chirpstory.com)
(Mediaislamia.com) --- Kehadiran sejumlah warga negara Israel dan pemunculan simbol-simbol negara zionis di Tolikara bukan satu kebetulan.

“‎Semuanya termasuk simbol Israel yang banyak tersebar di media sosial di Tolikara bukan satu kebetulan. Dan tidak ada hubungannya dengan penyebaran agama Yahudi yang eksklusif,” kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, ketika dihubungi beberapa saat lalu (Rabu, 5/8).

Mahfud menenggarai bahwa orang-orang Israel ini digunakan untuk menjalankan satu operasi politik di Papua secara keseluruhan. Untuk itu dirinya pun meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas kehadiran mereka di Papua.

“Sangat mungkin ada pihak lain yang menggunakan orang-orang ini untuk jalankan operasi politik di Papua. Jadi bukan hanya Tolikara. Pemerintah melalui Polri, BIN, TNI dan Kemenlu harus mengusut tuntas kehadiran orang berpaspor Israel ini,” tambahnya.

Menurut Mahfudz, kasus Tolikara hanya bisa dilihat kecil kalau dipisahkan dari konteks Papua. Namun kasus ini juga bisa menjadi serius jika ditempatkan dalam konteks Papua, khususnya gerakan separatisme.

“Mereka membutuhkan pemantik. Dan harus diingat Papua tidak hanya bagian dari kepentingan Indonesia, tapi juga kepentingan beberapa negara lain. Pemerintah telah diberi lampu kuning dan sirine nyaring  tentang penyelesaian tuntas isu papua melalui kasus Tolikara,” demikian Mahfudz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar