Jumat, 21 Agustus 2015

Israel Larang Keluarga Pemimpin Hamas Masuki Jalur Gaza

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ 
“Allah memberikan pertolongan dalam perang Badar itu sebagai kabar gembira dan penenteram hati kalian. Tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepada kalian selain Allah. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana dalam memberikan pertolongan kepada hamba-Nya".    (QS. Al Anfal, 8: 10)  

Ismail Haniyeh        (nahdi-news.com)
(Mediaislamia.com) --- Pemerintah Israel menolak permohonan seorang pejabat senior Hamas untuk mengizinkan keluarganya yang tinggal di Israel mengunjungi Jalur Gaza guna menghadiri pernikahan putranya.

Israel menyatakan alasan penolakan tersebut dikarenakan adanya beberapa orang Israel yang masih hilang di Jalur Gaza.

Pemimpin politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, mengajukan permintaan itu dengan alasan kemanusiaan, dan meminta Pemerintah Israel mengizinkan tiga saudarinya yang tinggal di kalangan masyarakat Badui di Gurun Nejev di Selatan Israel memasuki daerah itu untuk menghadiri pernikahan putranya.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Badan Pertahanan Israel, koordinator kegiatan pemerintah di wilayah tersebut yakni COGAT menyatakan permintaan Ismail Haniyeh ditolak karena kasus kemanusiaan Israel di Jalur Gaza. Demikian sebagaimana laporan Xinhua, Jumat (21/8/2015).

Ilustrasi-dilarang masuk Gaza (gungumulyawanwordpres.cm)
Komandan COGAT, Mayor Jenderal Yoav Mordechai, mengatakan bahwa masalah kemanusiaan merujuk ke dua warga Israel yang telah hilang sejak satu tahun lalu di Jalur Gaza.

Mordechai juga telah menolak permintaan lain dari pejabat penerangan Hamas, Ilhab al Ghussain, untuk menyeberangi Israel menuju Jordania, dan menjalani perawatan medis di tengah kesehatannya yang memburuk.

Israel memberlakukan blokade atas Jalur Gaza pada 2007, setelah Hamas merebut wilayah tersebut. Tepat setelah bentrokan internal di kalangan faksi Palestina terjadi.

Israel menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan telah memerangi faksi Palestina itu dalam beberapa babak pertempuran selama beberapa tahun terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar