فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa". (QS. Al An'am : 44)
Prabowo turun Gunung ? (pksgunungsari.blogspot.com) |
(Mediaislamia.com) --- Dalam beberapa perdagangan Jumat kemarin (21/8), US$ 1 sudah menjadi Rp 14.000. Padahal, situs tempo.co dengan mengutip pendapat Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, pada 23 Februari 2015 memberitakan bahwa, jika Gubernur DKI Jakarta Joko bisa memenangi pemilu presiden pada Juli 2015, nilai tukar rupiah akan menguat signifikan, bisa mencapai level Rp 10 ribu per US$ 1. Artikel itu diberi judul “Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu”.
Bukan hanya itu, pada 6 Juli 2014, ketika masih dalam masa kampanye pemilu presiden, dengan meminjam mulut analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, Tempo menurunkan artikel berjudul “Prabowo Menang, Rupiah Berpotensi Tembus 13 Ribu”. Dikatakan dalam artikel itu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan menembus 13 ribu bila pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terpilih menjadi presiden-wakil presiden. Rendahnya tingkat kepercayaan pasar terhadap pasangan Prabowo-Hatta, kata artikel itu lagi, diperkirakan membuat banyak investor meninggalkan pasar, sehingga tingkat beli dolar akan tinggi. Kurs bisa menembus Rp 12.500 per dolar Amerika. “Dalam kondisi itu, Bank Indonesia harus melakukan intervensi, sebab berpotensi jatuh hingga Rp 13 ribu per dolar AS,” kata Kiswoyo ketika dihubungi Tempo.
Bagaimana menurut anda .... ? (tempo.co) |
Ekonom pendukung Jokowi juga mengatakan demikian, jika Jokowi jadi presiden maka nilai kurs rupiah bisa hanya menjadi Rp.10.000 per 1 dollar AS. Baca artikelnya: Inilah ekonom yang bilang jika Jokowi jadi presiden maka dollar cuma 10.000.
Kenyataannya, pada Kamis lalu (20/8), menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena arus modal asing terus keluar dari Indonesia. “Situasi kita memang, terus terang bukannya ada dana segar dari luar masuk, malah cenderungnya keluar,” kata Darmin. seperti ditulis pribuminews
Artikel yang ditulis Tempo itu pun menjadi diolok-olok banyak warga Twitland, denganhastag atau tanda pagar #TurunkanPrabowo atau kata-kata “Turunkan Prabowo” saja. Pemilik akun @ardianasmar , misalnya, menulis pada 5 Agustus lalu seperti ini: “1 USD = Rp 13.500 Presiden RI pasti Prabowo. #TurunkanPrabowo ! – twit kecebong pening.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar