Senin, 24 Agustus 2015

Indonesia Siap Mediasi Konflik Korsel-Korut jika Diminta

Allah Subhanahu WA Ta'ala Berfirman :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".    (QS. At Taubah : 71) 

Menlu RI Retno Marsudi       (sayangi.com)
(Mediaislamia.com) --- Pemerintah Indonesia menyatakan siap menengahi konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara yang kian memanas. Sebelumnya pekan lalu, dua negara terlibat baku tembak di kawasan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Senin (24/8), mengatakan bahwa peran mediator siap diambil Indonesia jika diminta oleh Korut dan Korsel.
"Sebenarnya posisi itu sangat terbuka bagi Indonesia, apabila jika kedua belah pihak meminta Indonesia, kita akan memfasilitasi," ujar Retno.

Mengomentari konflik antara dua negara, Retno mengatakan bahwa Indonesia menginginkan tercipta kondisi yang kondusif di Semenanjung Korea.

"Sudah jelas bahwa kita ingin Korea Utara dan Korea Selatan untuk menciptakan suasana kondusif agar dapat membuahkan komunikasi antar kedua negara," kata Retno.

Petinggi Korut - Korsel bertemu        (islampos.com)
Konflik dua negara yang bertetangga itu memanas pekan lalu setelah Korsel kembali melancarkan propaganda pengeras suara di perbatasan. Konflik juga dipicu oleh terlukanya dua tentara Korsel akibat ranjau darat yang diduga diletakkan Korut.

Baku tembak lantas terjadi di perbatasan. Pemimpin Korut Kim Jong Un menyerukan tentaranya untuk siap perang.

Perundingan kedua negara saat ini memasuki hari ketiga tanpa hasil yang memuaskan. 

Korut mendesak Korsel menghentikan propaganda pengeras suara. Sementara Korsel tidak akan menghentikan propaganda tersebut sampai Korut meminta maaf atas ranjau yang melukai tentara mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar