Jumat, 21 Agustus 2015

BADAN ANJING SUCI SUCI?



BADAN ANJING SUCI SUCI?

Pertanyaan:
"Apakah boleh menyentuh anjing selama tidak basah?"

Jawab:
Alhamdulillah, was Sholatu was Salamu 'ala Rasululillah wa 'ala Alihi wa Shahbihi.  Amma ba'du:

Para Fuqaha' berbeda pendapat tentang kenajisan anjing menjadi 3 pendapat:

1. Anjing najis mutlak seluruhnya (bulu, badan, dan liurnya) ini adalah pendapat Syafi'iyyah dan Hanabilah.

2. Anjing suci secara mutlak. Ini adalah pendapat Malikiyyah.

3. Daging dan liur anjing najis. Sedangkan bulu dan kulitnya suci. Ini adalah pendapat Ahnaf (Hanafiyyah) dan Ibnu Taimiyyah.

Pendapat yang kami pilih adalah pendapat Ahnaf dan Ibnu Taimiyyah. Sebab, hukum asal sesuatu itu suci hingga ada dalil yang menunjukkan kenajisannya. Karena itulah, bulu dan kulit anjing hukumnya suci. Adapun daging dan liurnya dihukumi najis, berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallahu alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila anjing menjilat bejana salah seorang kalian maka cucilah 7 kali, dan yang ke-8 dengan tanah."

Hadits ini menunjukkan najisnya bathin anjing (daging dan liurnya). Karena itulah anda boleh menyentuh anjing selama tidak terkena liurnya.
Wallahu a'lam.

Semoga bermanfaat!

Diterjemahkan dari Fatawa Islamweb.
Fiqh Al-Ibadat > Ath-Thaharah > Al-A'yan An-Najasah > Fatwa II

Diterjemahkan oleh:
Muizzudien Abu Turob حفظه الله تعالى
(Islamic Center Al-Islam, Bekasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar