Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At Tahrim : 6)
Abdul jualan Pena demi anak (dinfo.gr) |
(Mediaislamia.com) --- Abdul harus bertahan dengan menjual pena demi anaknya bisa makan. Perjuangan itu dia lakukan lantaran tidak punya pendapatan karena harus mengungsi.
Pria paruh baya itu berdiri di jalanan Kota Beirut, Libanon, sambil menggendong putrinya di bahu kanannya. Tangan kirinya menggenggam beberapa pucuk pena.
Sesekali, dia menawarkan pena itu kepada orang yang lewat di depannya. Dia terus berharap ada seseorang bermurah hari membeli dagangannya.
Dia melakukan hal itu agar bisa bertahan hidup dan memberi makan putrinya. Meski banyak yang mengabaikannya, pria itu tidak lelah menawarkan dagangannya.
Pria tidak menyadari apa yang dilakukannya ternyata didokumentasikan oleh seorang warga Libanon, yang juga seorang aktivis, Gissur Simonarson dalam bentuk foto. Gissur kemudian mengunggah foto tersebut ke Twitter dengan tagar #BuyPens dan meminta netizen untuk membantu Abdul.
30 menit setelah foto itu terunggah, seseorang mengontak Gissur. Orang itu memberitahu si aktivis, dia kerap melihat Abdul di sekitar rumahnya. Dalam 24 jam, identitas pria tersebut terlacak dan dia adalah Abdul, ayah dua anak dengan putrinya berusia 4,5 tahun, Reem.
Abdul sebelum mengungsi (nbcnews.com) |
Abdul juga diketahui ternyata berasal dari kamp pengungsian Yarmuk di Damaskus, Suriah. Dia terpaksa pergi ke Beirut untuk menyambung hidup dan agar putri yang disayanginya bisa tetap makan.
Mengetahui identitas Abdul, Gissur kemudian membuat laman sumbangan di dunia maya untuk membantu meringankan beban Abdul. Dengan itu, Gissur berniat membantu keluarga Abdul untuk memulai hidup baru.
Hal yang menakjubkan terjadi. Dalam 30 menit pertama setelah laman tersebut aktif, Gissur mendapat sumbangan mencapai 5.000 dolar, setara Rp70 juta.
"Kami telah mendapat 5.000 dolar dalam 30 menit pertama. Ini bukan berarti puncak, hanya sebuah permulaan," kata Gissur.
Abdul dan Reem (dream.co.id) |
Gissur berharap sumbangan tersebut akan semakin meningkat. Uang itu akan langsung dia berikan kepada Abdul.
"Mari memastikan Abdul dan Reem benar-benar memulai kehidupan baru mereka yang hebat. Seluruh sumbangan tentu akan langsung diberikan kepada mereka," lanjut Gissur.
Dana yang terkumpul dalam tiga jam telah mencapai 17.000 dolar, setara Rp238 juta. Laman sumbangan tersebut belum ditutup dan jumlah uang masuk dipastikan akan semakin bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar