Kamis, 20 Agustus 2015

PPP: Pemerintah harus sadar PKI lebih sadis dari ISIS


Dimyati Nata Kusumah Indra, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, mengingatkan pihak-pihak yang menginginkan pemerintah untuk menghidupkan kembali paham Komunis di Indonesia agar mengurungkan niatnya. Pasalnya, paham yang dianut PKI merupakan paham yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa ini.
“Kalau saya berharap, ya sudahlah PKI itu bagian dari sejarah yang kelam dan stop, karena PKI ini telah melukai bangsa dan negara serta umat Islam, karena berpaham Komunis. Sedangkan Indonesia ini negara beragama,” sebagaimana dikutip TS saat ia berbicara di Nusantara II Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (19/08/2015).
Jadi, lanjut Dimyati, sebaiknya jangan membuat ideologi baru. Sebab hal itu akan merusak Pancasila.
“Pihak yang inginkan itu jelas bisa dikategorikan pelanggaran sangat berat dan termasuk separatis,” tegasnya.
“Intinya PKI itu sejarah kelam sekalipun dituntaskan Pak Harto, tapi PKI sudah melukai Indonesia sejak berdiri dan kalau diberlakukan akan merusak kultur kita, karena paham Komunis menyimpang dari konstitusi dan Pancasila,” sambungnya.
Untuk itu, ujar Dimyati, PPP sangat mengutuk keras jika ada pihak yang menginginkan PKI diakui kembali.
“Keluarga yang ikut-ikutan jangan memaksakan apalagi memunculkan kembali paham Komunis dan pemerintah harus tegas dan melarang paham itu, baik TNI ataupun Polri karena akan merongrong kewibawaan bangsa dan negara karena PKI lebih sadis dari ISIS,” pungkas Dimyati.
sumber:arrahmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar