Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu". (QS. An Nisa : 29)
Fuad Bawazir (foto.viva.co.id_ |
(Mediaislamia.com) --- Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru, Fuad Bawazier, meyakini bahwa tidak ada niat dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membuat perekonomian RI terpuruk. Meski begitu, dia melihat ada sejumlah titik kesalahan fatal.
“Saya yakin tidak ada niat pemerintah Jokowi-JK untuk menjerumuskan ekonomi RI. Niatnya, pemerintahan siapapun pasti baik,” kata Fuad dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Rabu malam (26/8/2015).
Menteri yang menjabat sebelum lengsernya Soeharto itu mengatakan, kesalahan Presiden Jokowi adalah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal, ia yakin pemerintah kala itu sudah tahu akan terjadi tren penurunan harga minyak mentah dunia.
“Kesalahan fatal, dan konyol. Kenapa? Sudah tahu harga BBM bakalan turun trennya. Dia malah men-trigger inflasi, jadi daya beli konsumsi turun,” ucap Fuad.
Jokowi - JK dan ekonomi Indonesia (beritasatu.com) |
Fuad menyebut kebijakan tersebut merupakan kesalahan strategis pemerintah. Sementara pemerintah tahu bahwa kekuatan ekonomi terbesar RI adalah konsumsi rumah tangga.
“Kekuatan ekonomi terbesar itu dimulai dari konsumsi. Tiba-tiba mesin ini digebuk oleh pemerintah,” kata dia.
Menteri yang menggantikan Marie Muhammad itu tampak lebih kecewa lagi, lantaran pada saat harga minyak mentah dunia terus melorot beberapa hari terakhir, pemerintah belum juga melakukan evaluasi harga jual BBM. Dia pun sungguh menyayangkan apabila rakyat harus mensubsidi negara.
“Jadi soal menaikkan harga BBM ini bukan masalah berani, tapi lo (kamu) enggak ngerti. Akhirnya, kau memulai, kau yang susah, kau yang harus mengakhiri,” ucap Fuad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar