Allah Subhanahu WA Ta'ala Berfirman :
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
“Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi) menginginkan sekali agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka kebenaran......". (QS. Al-Baqarah : 109)
Benjamin Netanyahu (telegraph.co.uk) |
(Mediaislamia.com) --- Petisi yang berisi desakan untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus memperoleh dukungan di Inggris. Beberapa pekan lalu, petiisi itu baru ditandatangani oleh sekitar 50 ribu orang, saat ini jumlah orang yang menandatangi petisi itu meningkat menjadi 76 ribu orang.
Tinggal dibutuhkan 24 ribu suara lagi agar petisi tersebut dibawa dan dibahas di Parlemen Inggris. Di Negeri Tiga Singa itu setiap petisi yang muncul dan ditandatangai minimal oleh 100 ribu orang, maka petisi itu harus masuk dalam agenda pembahasan di Parlemen Inggris.
Namun, ada satu hal yang unik, sang pembuat petisi Damian Moran mengaku sebenarnya tidak ingin memenjarakan Netanyahu. Dirinya mengaku hanya ingin menunjukan bahwa banyak orang yang tidak menyukai Netanyahu di Inggris.
Penjahat perang harus diadili (rense.com) |
"Sejujurnya, saya tidak mengharapkan dia ditangkap karena hukum yuiridiksi universal. Saya hanya ingin menunjukan, petisi ini adalah pesan yang sangat jelas ahwa ada sejumlah besar orang yang tidak ingin dia di sini," ucap Moran, sepeti dilansir Al Jazeera pada Minggu (23/8/2015).
Alasan utama Moran membuat petisi tersebut adalah perang 50 hari di Gaza, dimana ribuan orang tewas dalam perang antara pasukan Israel dengan kelompok-kelompok di Gaza itu. Dalam pandangan Moran, Netanyahu adalah orang yang paling bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga Palestina dalam perang tersebut.
Meningkatnya jumlah orang yang menandatangi petisi itu sejalan dengan semakin dekatnya waktu kunjungan Netantahu ke Inggris. Pemimpin Zionis itu dijadwalkan akan mengunjungi Inggris pada awal September mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar