Sabtu, 29 Agustus 2015

Dibalik Krisis Palestina, Mahmoud Abbas Bangun Istana Presiden

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي
“Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): (1) Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku. …” (HR. Ahmad, 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih) 

Ilustrasi Istana Kepresidenan Palestina     (ynetnews.com)
(Mediaislamia.com) --- Presiden Palestina Mahmoud Abbas dikabarkan sedang membangun sebuah istana seharga US$13 juta atau sekitar  Rp 182,06 miliar di Tepi Barat, meskipun Otoritas Palestina mengalami krisis keuangan saat ini.

Dilansir dari laman THEJC.com, 28 Agustus, kompleks berukuran 27.000 meter persegi - disebut Istana Tamu Presiden - akan mencakup seperempat akomodasi, sebuah gedung administrasi dan dua helipad.

Menurut pernyataan dari Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR), proyek tersebut akan ditanggung negara.

"Istana yang terletak di Surda, Ramallah itu dibiayai oleh Kementerian Ekonomi, dan pembangunannya akan memakan waktu dua tahun," kata PECDAR dikutip dari THEJC.com.

Dewan Ekonomi Palestina          (palestineeconomy.ps)
Kabar tentang pembangunan istana itu mengikuti berita akhir pekan lalu bahwa Abbas telah mengundurkan diri sebagai ketua PLO dan adanya spekulasi yang sampai saat ini masih dibicarakan bahwa dia bisa mundur sebagai presiden.

Sebagaimana dikutip ari THEJC.com, situasi keuangan pemerintah Palestina dikatakan telah memburuk sejak tahun lalu.

Pada Maret, pemerintah harus menerapkan kebijakan darurat anggaran setelah negara-negara pendonor gagal untuk mentransfer 5,4 miliar dolar bantuan yang telah dijanjikan di Oktober, setelah perang Israel-Gaza 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar