Selasa, 07 Juli 2015

Yunani Tolak Syarat Eropa, Lalu Apa Selanjutnya ?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".   (QS. Ali Imran : 104) 

Yunani tolak syarat Eropa      (cnnindonesia.com)
(Mediaislamia.com) --- Rakyat Yunani telah menentukan pilihannya untuk membangkang dari Uni Eropa dengan menolak persyaratan ketat untuk dana talangan. Lalu apa selanjutnya bagi Yunani, negara yang berada di ambang kebangkrutan dengan utang segunung itu?

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras sebelumnya mengatakan bahwa penolakan dari rakyat akan memberikan posisi tawar yang tinggi bagi Yunani di meja perundingan. Sementara kebanyakan pejabat di zona euro memprediksi perundingan akan mandek, referendum tidak akan menghasilkan solusi apapun.

Sebelumnya Eropa dan IMF telah menyelamatkan Yunani dua kali dari krisis ekonomi sejak tahun 2011 dengan total pinjaman hingga 240 miliar euro.

Jika Yunani tidak segera mendapatkan dana talangan maka bank-bank akan mulai kehabisan uang. Di saat yang sama, Yunani harus membayar tunjangan pensiun dan gaji para pekerja sektor publik. Tidak ada uang, berarti gaji dan tunjangan itu dibayar dengan piutang, sekali lagi rakyat Yunani gigit jari.

Bank-bank di Yunani telah tutup selama sepekan dan diperkirakan akan dibuka kembali Selasa ini. Namun jika tidak ada uang, kemungkinan bank akan tutup lebih lama kecuali mereka mendapatkan dana dari pihak lain.

Yunani tidak bisa meminjam dari pasar internasional karena tingkat suku bunganya yang tinggi. Saat ini bank Yunani hanya bergantung dari uang tunai darurat dari Bank Sentral Eropa, ECB, namun jumlahnya juga kian menyusut. 

Jika demikian, maka Yunani harus mencetak uang sendiri. Artinya, Yunani akan menjadi negara pertama yang terpaksa keluar dari zona euro. Tapi ini diperkirakan hanya akan memperburuk situasi.

Dikutip dari Washington Post, mata uang drachma yang digunakan lagi nilainya akan terpuruk, memicu inflasi yang bisa mencapai dua digit. Barang impor seperti makanan dan minyak kemungkinan akan dijatah, perusahaan yang meminjam dengan euro berpotensi bangkrut dan pemerintah harus menyeimbangkan anggaran mereka dalam semalam, super kilat.

Dengan kata lain, situasi akan memburuk dibanding sebelumnya, apalagi dengan tingkat pengangguran yang mencapai 25 persen di Yunani. 

Yunani tolak perpanjangan utang      (m.covesia.com)
Namun rasa sakit ini diprediksi hanya sementara. Setelah setahun atau dua tahun berlalu, Yunani akan memiliki mata uang yang termurah dan membuat nilai ekspornya kompetitif serta sektor pariwisata yang lebih atraktif.

Kekhawatiran terbesar mungkin muncul dari tengah masyarakat yang jengah mengetatkan ikat pinggang. Perekonomian yang terpuruk bisa memicu kekacauan, bahkan kerusuhan. 

Eropa merugi

Bagi Eropa, keluarnya Yunani dari zona euro adalah kerugian besar. Uni Eropa akan kehilangan 240 miliar euro utang yang tidak bisa dibayar Yunani. Tidak hanya itu, Eropa juga akan kehilangan 89 miliar euro utang dari ECB untuk bank-bank di Yunani.

Sejauh ini belum ada traktat di Uni Eropa yang mengatur jika ada anggotanya keluar dari blok negara tersebut. Yunani akan menjadi yang pertama, dan bisa jadi bukan yang terakhir.

Pembangkangan Yunani dikhawatirkan menular dan meningkatkan biaya utang di antara negara-negara peminjam lainnya seperti Italia, Spanyol dan Portugal. Namun ECB telah mengantisipasi hal ini dengan membeli obligasi dari negara-negara tersebut dan berjanji akan memborong sebanyaknya untuk menjaga suku bunga tetap rendah.

Kemungkinan lainnya, ketidakpastian ekonomi Eropa akan membuat nilai tukar euro terjun bebas. 

Terakhir, ketakutan terbesar yang mungkin dialami Eropa adalah bangkitnya Yunani setelah meninggalkan Uni Eropa. Hal ini akan memberikan angin bagi partai-partai anti-penghematan di Benua Biru untuk melakukan hal yang sama dan keluar dari zona euro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar