Selasa, 07 Juli 2015

Protes Vonis Mati Mursi, Komnas KDM Temui Kedubes Mesir

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُّؤَجَّلًا
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya".    (QS. Ali I,ran : 145) 

Komnas KSM temui Kedubes Mesir       (islampos.com)
(Mediaislamia.com) --- Komite Nasional untuk Kemanusiaan dan Demokrasi di Mesir (Komnas KDM) bersama Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa untuk Kemanusiaan menggelar aksi damai peringatan 2 tahun kudeta berdarah di Mesir bertema “Kembalikan Kedaulatan Rakyat Mesir dan Tolak Hukuman Mati” di depan Kedubes Mesir, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Sekjen Komnas KDM, Suhartono, TB., MA., yang menjadi salah satu perwakilan diskusi tertutup dengan Kedubes Mesir mengungkapkan bahwa Ikhwanul Muslimin (IM) dan rakyat Mesir sebagai penyelamat demokrasi dengan presidennya yang sah, Mursi, dianggap sebagai ancaman.

“Bagi mereka (Kedubes Mesir), Ikhwanul Muslimin adalah teroris dan Khawarij,” jelasnya kepada Islampos usai diskusi privat tersebut.

Hal itu dipandang wajar karena para utusan yang ditempatkan di Kedubes Mesir sendiri menurutnya adalah pihak pendukung As Sisi selaku pengkudeta pemimpin yang sah, Mursi, sehingga hal tersebut memicu perbedaan persepsi.

“Menurut mereka (Kedubes Mesir), yang terjadi di Mesir itu bukan suatu bentuk kedzaliman, karena udah beda paradigmanya, soalnya mereka yang sekarang kan mewakili pemerintahan As Sisi, Namanya juga diplomat, sebagai representasi negaranya,” ujar sarjana Al Azhar Cairo, Mesir tersebut.

Masih menurut Suhartono, aksi damai ini adalah bentuk dukungan hasil legitimasi demokrasi yang sah.

Laporkan iklan?
“Karena yang kita khawatirkan bukan membunuh Mursi-nya, tapi membunuh demokrasi, membunuh kebebasan pendapat, kan Mursi itu simbol legitimasi proses demokrasi,” tuturnya yang ikut merasakan 3 periode pemerintahan, Mubarok, Mursi dan As Sisi.

Aksi damai di Kedubes    (pksnusantara.blogspot.com)
Di sisi lain, eksekusi mati untuk 500 tahanan politik As Sisi ternyata sudah ada yang ditunaikan. “Kalau ga salah 6-8 orang, bahkan yang terjadi malah eksekusi tanpa proses hukum, itu lebih parah lagi, langsung tembak di tempat,” tandasnya.

Ahmad Hidayat selaku Ketua Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa untuk Kemanusiaan bersama timnya yang ikut dalam aksi tersebut kepada Islampos menjelaskan ada beberapa perwakilan LDK yang terjun dalam aksi damai ini seperti, UI, UNJ, SEBI, Universitas Mercubuana, Universitas Gunadarma dan lainnya serta pelajar dari beberapa sekolah menengah.

Pernyataan Sikap

Berikut pernyataan sikap Komnas KDM bersama Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa untuk Kemanusiaan.

Pertama, rakyat Indonesia berdiri tegak menentang kudeta dan aksi pembantaian berdarah.

Kedua, rakyat Indonesia mengutuk parade hukuman mati dan aksi-aksi pembunuhan di Mesir.

Ketiga, bangsa Indonesia menghormati kehendak dan pilihan rakyat, dan bercita-cita mewujudkan kehidupan yang berdaulat dan bermartabat.

Keempat, bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia dan mengutuk pelanggaran kejahatan kemanusiaan (Crimes Against Humanity).

Kelima, bangsa Indonesia mendukung Mesir Baru yang berdaulat dalam mewujudkan cita-cita revolusi; kehidupan layak, kebebasan, keadilan sosial, serta kehidupan berdaulat dan bermartabat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar