Minggu, 05 Juli 2015

Oxi Sementara Unggul, Yunani Siap Keluar Euro

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu…”    (QS. Al Maidah : 49) 

Yunani dalam referendum      (dailymotion.com)
(Mediaislamia.com) --- Oxi, atau tidak, sementara unggul dalam referendum bailout Yunani. Sampai perhitungan surat suara mencapai lebih 87 persen, oxi unggul 61 persen, dan Yunani memilih hidup lebih sulit tapi bermartabat.

Oxi menang sejak sepuluh persen kertas suara yang masuk dihitung, dan terus unggul. Hasil yang dipublikasikan Kementerian Dalam Negeri Yunani memperlihatkan oxi unggul 60 persen saat perhitungan surat suara mencapai 20 persen.

Keunggulan 60 persen terus dipertahankan sampai perhitungan mencapai sepertiga dari seluruh suara yang masuk. Situasi ini membuat pendukung oxi tak sabar menunggu akhir perhitungan suarat.

Saat perhitungan suara memasuki 72 persen, oxi makin kokoh dengan keunggulan 61,5 persen, dan nai 38,5 persen.

Di jalan-jalan di Athena dan Thesaloniki, dua kota terbesar di Yunani, pendukung oxi mengibarkan bendera. Pendukung nai terdiam, seraya terus mengamati perhitungan suara lewat gadget masing-masing.

Hampir 10 juta penduduk Yunani mendatangi tempat-tempat pemungutan suara tepat waktu. Helikopter militer hilir-mudik dari dan ke pulau-pulau kecil Yunani untuk mendistribusikan surat suara.

Di Eropa, pers memanaskan situasi akan kemungkinan terjadinya perang sauara jika oxi, atau tidak, memenangkan referendum dan membuat Yunani keluar dari Euro.

Namun Menkeu Jerman Wolfgang Schaeuble yakin jika oxi menang, Yunani hanya akan keluar dari Euro untuk sementara. Sedangkan Menteri Ekonomi Prancis Emmanuel Macron mengatakan perundingan akan terus berlangsung siapa pun yang memenangkan referendum ini.

"Kita tidak bisa menghancurkan seluruh masyarakat Yunani," ujar Macron 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar