Selasa, 05 Mei 2015

Pengakuan Serdadu Zionis Kebiadaban Perang 51 Hari di Gaza

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya".(QS. An Nisa : 93) 

Pasukan Komando Issrael       (jakartagreater.com)
(Mediaislamia.com) --- Seorang serdadu zionis yang ikut dalam agresi Israel terakhir ke Jalur Gaza pada Juli 2014 lalu menegaskan dirinya dan rekan-rekannya menembaki dan membom target-target sipil hanya untuk sekadar bersenang-senang.

Serdadu zionis yang mengaku bernama Arieh (20) dalam dialognya dengan koran Lamonde Perancis di kota Al-Quds terjajah dan dipublish pada hari ini Selasa (5/5) bahwa ketika dirinya dipanggil untuk bertugas di awal Juli 2014 ke Jalur Gaza, maka saat itu kami siapkan tank-tank.

“Tugas kami tidak seperti yang diperkirakan. Kami berangkat dengan kondisi hanya bisa menebak-nebak. Komandan kami mengatakan bahwa ada area seluas 200 meter yang merupakan titik kekuatan kami. Jika kami melihat yang bergerak di dalam lingkaran kami itu maka harus ditembak langsung.” Tegasnya.

Ia bercerita, “Semua yang kami bidik dan kami tembak dari target sipil hanyalah untuk hiburan. Suatu hari pada sekitar jam 8.00 pagi, kami ke wilayah Buraij sebuah wilayah di tengah Jalur Gaza yang padat penduduk. Kami diminta komandan untuk menyerang dengan target membabi buta. Setiap kami membidik satu target dan tak satupun di antara mereka kelompok pejuang Hamas. Saat itu, sambil bercanda komandan kami berkata, “kita harus mengirim salam pagi dari militer Israel.”

Areih melanjutkan, “Saya ingat suatu hari seorang serdadu Israel tewas dan komandan kami meminta agar membalas dendam. Maka tank-tank kami secara membabi buta memberondong sebuah bangunan hunian sejauh 4 km dari kami. Kami rudal lantai 11 dan dipastikan banyak korban sipil jatuh.”

Kebiadaban serdadu Israel        (indopos.co.id)
Ia mengisyaratkan, tujuan perang bukan hanya menghancurkan Hamas tapi, “Kami masuk Jalur Gaza pada 19 Juli 2014 dan kami bicara soal terowongan Hamas antara Jalur Gaza dan Israel. Semua terowongan itu harus dihancurkan dan merusak seluas mungkin lahan pertanian dan ekonomi agar Hamas berfikir dua kali jika ingin perang bersama kami.”

Kami hancurkan bangunan, lahan pertanian dan tiang listrik.

Areih mengaku bahwa apa yang dilakukannya dalam perang semuanya bertentangan dengan apa yang mereka pelajari. “Dalam latihan menebak misil, kami tidak boleh sembarang menarik pelatuk meski hanya mencoba namun apa yang terjadi di Jalur Gaza semuanya bertentangan dengan nurani kami”. Tegasnya.

Ia juga mengatakan, “Jika kalian lihat di Jalur Gaza di depan tank orang yang beranjak pergi maka bunuh segera dia. Jika ada gerakan sedikit saja yang mencurigakan dari sebuah jendela rumah Palestina maka saya segera menembaknya. Itu semua bertentangan dengan apa yang kami pelajari.”

Arieh adalah satu 60 serdadu Israel yang memberikan kesaksian dalam laporan organisasi HAM “Pecah Kebungkaman” yang berbasis Israel sendiri dalam 237 halaman. Mereka bicara soal kehancuran dalam agresi Jalur Gaza Juli 2014.

(infopalestina.com/MI)

Silahkan klik Vidio di bawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar