Kamis, 02 Juli 2015

Konser di Taipei: 500 gay terbakar tiba-tiba!




Qodarullah, telah terjadi kebakaran pada sebuah konser bertemakan pelangi di Kota Taipei Taiwan. Berbagai media independen Asia menyatakan bahwa, sebanyak 500 peserta pesta “Color Play” yang kebanyakan berusia 20 tahunan itu terkena luka bakar serius dan 1 orang tewas seketika. Sementara berbagai media sekuler di Amerika Serikat mengklaim bahwa tidak ada keterkaitan apapun antara pesta itu dengan aktivis gay manapun, Ahad (28/6/2015).
Namun di lain pihak, media pengusung LGBT Natural News (NN) melaporkan, “Disinyalir konser tersebut merupakan pesta yg diselenggarakan kaum pecinta sesama jenis (gay) Taiwan.” Hal tersebut diungkapkan NN dengan sebuah catatan bahwa data yang mereka sampaikan 100% benar.
Lantas, mengapa pemerintah AS melarang media sekulernya mengungkap fakta bahwa konser gay itu diadakan untuk merayakan pengesahan UU Pernikahan Sesama Jenis pada Selasa (26/6) oleh Mahkamah Agung negaranya sendiri?
Padahal, NN mengonfirmasikan bahwa aktivis hak LGBT Taiwan Zong Ji Lu yang mengorganisir acara tersebut telah ditangkap aparat setempat dan asetnya telah disita. Bahkan, sekarang dia didakwa sebagai kriminal karena melanggar undang-undang di Taiwan.
Pun jika dia ingin bebas, maka dana tebusannya sebesar 1 juta dolar Taiwan. Layaknya seorang teroris, aktivis pendiri Gay Rights Taiwan itu dikenai sanksi berupa; pelarangan bepergian ke luar negeri dan penyitaan aset, akibat menyelenggarakan “pesta pelangi” yang menyebabkan terlukanya 500 peserta gay.
Sementara karena alasan budaya, NN melansir bahwa para keluarga korban tidak menginginkan anak-anaknya diketahui publik sebagai gay, yang dilarang oleh pemerintah Taiwan. Mereka mendukung pihak media untuk menurunkan berita yang mengemukakan “pesta gay” itu, sebagaimana yang terjadi pada media Nanzao.
Di lain pihak, NN Taiwan menyatakan bahwa sebagian besar peserta tidak menyadari bahwa acara tersebut identik dengan pesta gay. Padahal, kata “pelangi” digunakan oleh penyelenggara kegiatan untuk mencerminkan “gay pride” (kebanggaan gay) yang mewakili perbedaan pilihan hidup dan universalitas.
Ternyata, NN yang mengaku mengusung universalitas menegaskan bahwa, pihak politikus kiri AS merasa “malu” bahwa UU Pernikahan Sesama Jenis yang disahkan Mahkamah Konstitusi negaranya dirayakan oleh para LGBT Taiwan. Yang sebaliknya banyak dikecam oleh warga AS sendiri yang konservatif.
Jadi, kecelakaan yang disebabkan oleh penyebaran api melalui partikel metalik warna-warni itu sebuah kebetulan? Ini rupanya dikesampingkan masyarakat. Meski secara ilmiah dan berdasarkan penyelidikan ini disebabkan kesalahan teknik atau bahkan kejahatan, dimana di lokasi ditemukan barang bukti pemantik. Namun, berbagai pihak konservatif menngaitkannya dengan adzab Tuhan.
Sebagai Muslim, tentunya kita telah mengetahui bahwa, perilaku homoseksual dan lesbian merupakan hal yang dimurkai Allah. Kejahilan mereka diabadikan Allah dalam kisah Kaum Sodom yang dilaknat dan diadzab pada Qur’an Surat Hud ayat 82.
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ
“Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,”
Demikianlah firman Allah azza wajalla, perilaku liwath (gay) akan disiksa dengan dibakar secara dahsyat. Maka tidak kah kita perhatikan video insiden terbakarnya peserta pesta pelangi di atas dan mengambil pelajaran? Na’udzubillaahi min dzalik.
sumber:arrahmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar