Kamis, 09 Juli 2015

Israel Klaim Dua Warganya Ditahan Hamas

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".   (QS. Yunus : 107) 

Avraham Mangisto        (ynetnews.com)
(Mediaislamia.com) --- Dua warga Israel dikabarkan ditahan di Jalur Gaza, satu di antaranya adalah ulah Otoritas Hamas, ucap otoritas Israel.

Tawanan Hamas pertama bernama Avraham Mangisto, seorang keturunan Ethiopian, yang pergi ke Palestina dan dinyatakan hilang sejak September tahun lalu.

"Warga Israel lainnya selain Mangistio adalah seorang Israel keturunan Arab," ucap menteri pertahanan Israel, seperti dikutip situs BBC, kamis (9/7).

Pihak pertahanan Israel telah meminta pertanggung jawaban Internasional dan pihak regional untuk klarifikasi segera keberadaan Mangisto.

"Menurut info intel yang dapat dipercaya, Mangisto sedang ditangkap Hamas. Kami akan terus mendesak agar dia segera dikembalikan," ucap menteri pertahanan Israel.

Juru bicara Hamas belum mengeluarkan sepatah katapun terkait tudingan pemerintahan Zionis.

Di sisi lain, Associated Press (AP) memperoleh inforasi dari sumber yang dirahasiakan. Kabarnya Mangisto yang berusia 28 tahun itu dikabarkan punya gangguan kejiwaan saat memasuki wilayah Gaza.

Media Israel di kota Ashkelon juga mengatakan bila perginya Mangisto sudah melanggar perbatasan antara Israel dan Gaza. Sedangkan, lokal media lainnya memberitakan, satu nama tawanan Hamas yang belum diketahui namanya adalah seorang keturunan Badui yang berangkat dari Selatan Gurun Negev.

Keluarga  Mangisto Pers Confrence   (in.finance.yahoo.com)
"Pria tanpa identitas itu sudah beberapa kali melintasi perbatasan Gaza," kata Menteri pertahanan Israel.

Kasus ini menjadi pemberitaan besar setelah pengadilan memutuskan pada Kamis (9/7)  bahwa hal tersebut berstatus mendesak.

Diketahui pada 2006 silam, Sersan Gilad Shalit pernah ditawan Hamas dan ditahan selama lima tahun sejak 2011. Kasus yang memicu krisis dikedua pihak akhirnya terselesaikan tatkala tawanan Hamas tersebut bersedia ditukar dengan 1000 orang Palestina yang ditahan oleh Israel. Kedua insiden itu membuat Jalur Gaza digempur oleh tentara Zionis, memicu jatuhnya ribuan korban jiwa di kalangan sipil Palestina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar