Minggu, 12 Juli 2015

Dibalik Bisnis Freeport, Indonesia Dikadali AS

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh".   (QS. Al Ahzab : 72) 

James R Moffet      (temo.co)
(Mediaislamia.com) --- Dalam pertemuan Bilderberg group ke 63 di Austria 11-14 Juni 2015 ternyata memasukkan Indonesia dan keamanan Asia Tenggara dalam agenda pertemuan yang kabarnya diikuti oleh 140 an CEO perusahaan terkemuka di dunia serta 20 an Pemimpin Negara di dunia.

Pada pertemuan Bilderberg Group 2015 di Austria juga dihadiri oleh CEO Freeport James R Moffet yang baru saja kemarin bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana merdeka, terkait membicarakan 15 poin kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan Freeport Indonesia.

PT. Freeport Indonesia   (ekbis.sindonews.com)
James R Moffet atau Jim Bob biasa dipanggil, adalah orang kepercayaan George Soros bersama Rockefeller selaku stakeholder di Freeport Mcmoran

Dan Soros serta Rockefeller adalah salah satu founding father nya pertemuan Bilderberg Group

Freeport aka Freemason tahu situasi kedepannya yang akan terjadi di Indonesia, peta politik kedepannya serta situasi ekonomi Indonesia.

Lokasi pertemuan Bilderberg     (mansethaber.com)
Jokowi dianggap pemimpin yang sangat lemah dan bodoh, dan diperkirakan tidak akan lama memimpin Indonesia, sebab itu Freeport secepat mungkin mengambil keputusan MOU layaknya anak manis dengan Jokowi, agar kedepannya tidak digugat lagi oleh pemerintah yang baru paska Jokowi lengser. Dibalik Penandatangan Mou Pemerintahan Indonesia dengan Freeport ada dua isu besar mengikutinya yaitu persoalan Papua merdeka dan alutsista terbaru dari AS.

Tidak ada makan siang yang gratis, Papua menjadi alat barter, Alutsista diberikan dengan perjanjian tetapi emas yang di Papua segera bisa keluar tanpa hambatan. Inilah bodohnya rezim KW-3 ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar