Minggu, 12 Juli 2015

Netanyahu Lepas Tanggung Jawab Terhadap 2 Sandera yang Ditawan Hamas

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّىٰ إِذَا أَثْخَنتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّىٰ تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا
"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir".    (QS. Muhammad : 4) 

Netanyahu dipermalukan   (kiblat.net)
(Mediaislamia.com) --- Ketua Partai "Meretz" Zionis yang berhaluan kiri, "Zahava Gal-On", mengecam keras sikap yang ditutup-tutupi PM Zionis Benjamin Netanyahu pada masalah dua sandera yang ditawan oleh Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza.

Zahava mengatakan hal tersebut dalam seminar budaya yang diselenggarakan pada hari Santu (11/7). Dia mengatakan bahwa perilaku PM Benjamin Netanyahu tersebut adalah lemah dan tidak bertanggung jawab. Dia menghindari setiap kontrol efektif atas dinas keamanan.

Zahava menjelaskan bahwa selama perang terakhir ke Jalur Gaza Netanyahu hanya berada pada saluran komunikasi dengan menteri pertahanannya saja dan tidak menugasi dirinya untuk menyampaikan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas ke para menteri pemerintah.

Disebutkan bahwa pengakuan pemerintah Zionis tentang adanya dua sandera yang ditawan Gerakan Hamas di Jalur Gaza, telah memicu reaksi kemarahan dan kecaman atas cara yang ditempuh Netanyahu terhadap kasus ini dan tetap menutup-nutupi tanpa menyampaikan kepada dewan kabinet kecil atau komisi keamanan dan luar negeri di parlemen Zionis “Knesset” atau aparat resmi manapun.

Hari Kamis lalu penjajah Zionis mengakui, hanya ada dua sandera saja yang ditawan gerakan Hamas di Jalur Gaza. Salah seorang dari Ethiopia dan yang kedua berasal dari suku badui Nagev.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar