Sabtu, 11 Juli 2015

Masjid Al Aqsa Berdiri Kokoh di Philadelphia AS

Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk".   (QS. At Taubah : 18)

Masjid Al-Aqsa di AS      (worldaccordingtomaggie.com
(Mediaislamia.com) --- Ada sebanyak 63 masjid berdiri megah di Kota Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Salah satunya, Masjid Al Aqsa Islamic Society yang didirikan pada 1989. Bangunan masjid Al Aqsa sederhana dan tak berkubah. Sebelum disulap menjadi masjid, bangunan ini adalah gudang perusahaan perabotan.

Namun, kesederhanaan arsitekturnya seperti terkubur keindahan dekorasi tembok luar yang dikenal sebagai “pintu menuju perdamaian.” Komposisi mozaik ini hasil dari kolaborasi lintas agama untuk menjembatani warga Muslim dan non-Muslim.

“Kami gotong royong membuat tulisan ini. Seniman utamanya orang Yahudi. Ketika mendekor masjid ini, kami dibantu warga sekitar, warga Hispanik dan warga Amerika keturunan Afrika. Semua berpartisipasi melukis dan memasang keramik yang indah ini,” kata Abdur Rahman, Kepala Sekolah Akademi Islam Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan VOA Indonesia, Sabtu (11/7/2015).

Masjid Al Aqsa didirikan oleh imigran beragama Islam asal Palestina. Jamaahnya kemudian berkembang, mencakup warga Muslim dari komunitas lain.

Masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk kegiatan ibadah, tapi sekaligus menjadi pusat kebudayaan dan Akademi Al Aqsa yang membuka kelas di jenjang SD sampai SMA.

Al-Aqsa di Palestina    (islamiclife.com)
Masjid Al Aqsa berlokasi di perkampungan yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Namun sampai saat ini belum pernah mengalami gangguan seperti yang dialami sejumlah masjid di Amerika.

“Kami melakukan banyak kegiatan lintas agama. Setiap tahun ada parade perdamaian menyusuri jalan Philadelphia yang diikuti 500 sampai 600 aktivis perdamaian dan itu berawal dari masjid ini. Jamaah kami membantu mendirikan gerakan perdamaian ini,” tambah Abdur.

Sampai saat ini masih banyak warga AS yang berpandangan negatif terhadap Islam. Jamaah masjid Al Aqsa tidak lantas merasa kecil hati dan menutup diri, tapi justru merangkul warga non-Muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar