Ketika Barack Obama membuat berbagai kesepakatan dengan Iran pada awal September lalu, ternyata negara tetangganya, Kanada, melabeli Iran terlebih dahulu sebagai negara yang mendukung terorisme serta menutup kedutaannya di Tehran.
Sebagaimana diberitakan Washington Star News dan dikutip Islam Memo (30/9/2015), Menlu Kanada, John Baird, juga telah memutuskan ‘mengusir’ seluruh diplomat Iran di Kanada, pulang ke negaranya.
“Kanada memandang Pemerintah Iran sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan global di dunia saat ini. Kanada telah memasukkan Iran ke dalam daftar negara yang mendukung terorisme,” jelas Baird dalam keterangan persnya.
Kanada juga melist berbagai kesalahan Iran, antara lain menolak resolusi PBB terkait program nuklirnya, menambah bantuan militernya untuk rezim diktator Bashar Al-Assad, dan melatih dan mendanai kelompok-kelompok teroris.(MZ/dakwatuna/beritaislam.net)
Dalam rangka mengenang peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) 50 tahun silam, Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) menggelar nonton bareng film dokumenter G 30 S/PKI di sekretariat PB PII, Jl.Menteng Raya no.58, Jakarta Pusat, pada Rabu malam 30 September 2015.
Ketum PB PII, Munawar Cholil menegaskan pemutaran film bertujuan menjaga ingatan masyarakat terkait pemberontakan PKI terhadap pemerintahan yang sah di Indonesia.
“Dalam kesempatan ini, kita ingin membuka mata kita kembali tentang sebuah film yang hampir beberapa tahun ini dilupakan. Padahal ini terkait kekejaman yang dilakukan sebuah kelompok yang tidak bisa dilupakan,” katanya saat memberi sambutan pemutaran film G 30 S/PKI.
Menurut Munawar, persoalan menghadapi pemberontakan PKI merupakan masalah bersama umat Islam. “Artinya, PKI akan kita lawan bersama,”ujarnya.
Munawar merasa bersyukur pemberontakan PKI dapat dipadamkan pada 50 tahun silam. Sebab, bila tidak tentu umat Islam akan menjadi korban.
Dalam pantauan kiblat.net, pemutaran film turut di hadiri oleh Mantan Danjen Kopassus, Muchdi Pr dan Ketua MUI KH. Cholil Ridwan. Pemutaran film juga dihadiri oleh ratusan aktivis PII, GPI, undangan, dan warga sekitar. Para hadirin, menonton film dengan duduk lesehan sembaro menikmati makanan ringan di ruang terbuka, kebetulan cuaca cerah mendukung jalannya acara. Pemutaran film dilakukan menggunakan proyektor dan layar putih di depan sekretariat PB PII.
Tampak juga, puluhan wartawan meliput jalannya acara serta sejumlah aparat kepolisian menjaga lokasi pemutaran film. Hingga laporan ini dibuat, pemutaran film masih berlangsung.(MZ/kiblat/beritaislam.net)
Gensyiah: pengguna jejaring social banyak menyebarkan video , Isinya Penasehat Ali Khamenei mengatakan:
“لن تتحقق العدالة إلا بـ“العلق” و“العرق“
Tidak akan terwujud keadilan di dunia ini keculai melalu ‘alaq dan ‘araq.
Kemudian dia menafsiri: ‘Alaq adalah darah, dan ‘araq adalah kerja keras. Artinya harus kerja keras dan memerlukan banyak orang yang rela mati syahid.
Kemudian penasehat pimpinan Tertinggi Syiah Iran itu menyimpulkan provokasinya:
“لابد أن نغرق في العلق والعرق .. يبدأ التحرك من مكة؛ فيتم “تحرير” الحجاز أولا، ومن ثم العراق.. “.
Kita harus tenggelam dalam ‘alaq dan ‘araq. Gerakan harus dimulai dari Makkah, maka dari sana bisa terlaksana pembebasan Hijaz terlebih dahulu kemudian setelah itu Irak.
Astaghfirullah! Ini adalah bukti yang menjelaskan bahwa niat Iran adalah sangat keji terhadap Kerajaan Islam Saudi Arabia dan Musim Haji. Allahul musta’an. Ya lindungilah Saudi Arabia dan jamaah haji setiap tahunnya.
Berikut lengkapnya video dan terjemahannya:
“Mereka adalah orang-orang yang (sekarang ini) membawa pedang menghadang kemunculan imam Zaman ini yaitu Imam Mahdi. Mereka dapat dibunuh dengan pedang (saat kemunculannya). Tidak akan terwujud keadilan di dunia ini keculai melalu ‘alaq dan ‘araq. ‘Alaq adalah darah, artinya harus ada banyak syuhada`, ‘Araq adalah keringat (kerja keras). Kita harus tenggelam dalam ‘alaq dan ‘araq. Gerakan harus dimulai dari Makkah, maka dari sana bisa terlaksana pembebasan Hijaz terlebih dahulu kemudian setelah itu Irak. Orang-orang Iran adalah mayoritas dalam pasukan al-Mahdi.”
Nantikan bukti niat jahat Iran di makalah berikutnya!(MH/gensyiah/beritaislam.net)
"Dan telah Kami tetapkan bagi Israil dalam al-Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. (QS. Al-Isra : 4)
Dua wartawan diserang tentara Israel (spdi.eu)
(Mediaislamia.com) --- Tentara Pertahanan Israel (IDF) menskors seorang petugas dan meluncurkan penyelidikan setelah sebuah rekaman yang beredar menunjukkan tentara IDF menyerang dua wartawan dan menghancurkan kamera mereka di desa Beit Furik, Tepi Barat, pada Jumat (25/9).
Dilaporkan CNN, video yang dirilis oleh perusahaan video Palestina, Palmedia, menunjukkan dua wartawan kantor berita Perancis, Agence France-Presse (AFP), diserang ketika tengah bekerja di dekat kelompok tentara IDF. Saat itu, tentara IDF meluncurkan tembakan gas ke arah warga Palestina yang melemparkan batu.
Para tentara IDF membanting kamera para wartawan ke tanah berkali-kali hingga hancur dan membuangnya ke sisi jalan.
"Dia membanting kamera saya dan dia mematahkan mikrofonnya. Saya tak sempat menyembunyikan kamera kedua yang berada di belakang saya," kata Andrea Bernardi, salah satu dari dua wartawan yang terlihat dalam video.
"Tentara itu kemudian mengambil kamera dari tangan saya dan membantingnya ke tanah," kata Bernardi.
Bernardi dan juru kamera asal Palestina, Abbas Momani yang mengenakan helm pelindung dan rompi dengan label "PERS," kemudian berusaha menjauh dari para tentara.
Namun, para tentara Israel justri mengejar mereka dengan sebuah mobil lapis baja. Satu tentara melompat keluar dari mobil dan menghancurkan kamera milik Momani dan menyita satu kamera lainnya.
Serangan ini terjadi di Tepi Barat (posindependet.com)
Bernardi memaparkan dia kemudian mencoba pergi dari lokasi kejadian, dan mencoba menelepon kantor AFP dan kantor IDF untuk melaporkan apa yang dialaminya.
Meski demikian, video menunjukkan Bernardi kembali ke lokasi kejadian untuk mengambil foto kameranya yang dirusak para tentara sebagai bukti.
Ketika dia mulai menjepret sejumlah foto kameranya yang rusak, kendaraan lapis baja lainnya terlihat melaju ke arahnya.
Para tentara kemudian melompat keluar dari mobil dan membekuk Bernardi ke tanah. Bernardi mengaku saat itu seorang tentara meninju wajahnya.
"Tentara yang mengemudi kemudian keluar dari mobil dan mengambil pistol dari tasnya dan ia menodongkan pistol itu di depan wajah saya," kata Bernardi.
Terkait penyerangan ini, IDF menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki insiden ini, dan mengakui "petugas yang terlibat tidak bertindak profesional." IDF juga telah menangguhkan seorang komandan atas insiden ini.
"IDF menganggap insiden ini serius dan bertentangan dengan kode etik dan standar profesional. Penyelidikan sedang berlangsung dan kami belajar dari insiden ini," bunyi pernyataan dari IDF.
Bernardi merupakan wartawan asal Italia yang bekerja di AFP dan melaporkan berita dari sejumlah negara berkonflik, seperti Irak dan Afghanistan. Namun, Bernardi mengaku tidak pernah mendapat perlakuan semacam ini dari tentara pemerintahan di negara lain.
"Mereka hanya berdua atau paling banyak 3 tentara. Namun, mereka sepertinya bertindak tanpa berfikir. Benar-benar konyol," kata Bernardi.
Israel serang 2 wartawan (makasar.tribunnews.com)
Sementara, Asosiasi Pers Asing (FPA) mengecam insiden ini dan menyebutnya "perilaku tercela dari tentara IDF."
"Meskipun IDF mengklaim tengah menyelidiki insiden ini dengan 'jajaran pejabat tertinggi', kami sangat sedih bahwa insiden ini hanya dapat dilaporkan karena tertanggkap kamera. Para tentara IDF kerap bertindak sesuka hati dan bahkan memiliki impunitas. Ini bertentangan dengan ideologi yangn mereka junjung," bunyi pernyataan FPA.
Juru Bicara IDF, Letkol Peter Lerner mengatakan pihaknya akan melakukan langkah untuk mendisiplinkan para tentara, sementara penyelidikan masih terus berlanjut.
Ini bukan kali pertama petugas keamanan Israel bentrok dengan para wartawan. Pada tahun baru Yahudi yang jatuh sekitar pertengahan September lalu, FPA menyatakan polisi perbatasan menyerang wartawan yang meliput bentrokan antara polisi Israel dan demonstran Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
"Anggota polisi berulang kali memukuli, mendorong dan menggunakan semprotan merica kepada fotografer dan juru kamera, meskipun para wartawan memiliki identitas yang jelas dan tidak menunjukkan ancaman terhadap operasi polisi," bunyi pernyataan dari FPA.
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa". (QS. An Nur : 55)
Pidato Mahmoud Abbas di PBB (voaindonesia.com)
(Mediaislamia.com) --- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Israel tidak menjalani perjanjian damai yang dikenal sebagai Kesepakatan Oslo dan menyatakan Palestina “tidak bisa lagi terikat oleh perjanjian ini.”
“Mereka membuat kami tidak punya pilihan selain bersikeras bahwa kami tidak dapat berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian ini, sementara Israel terus melanggar,” kata Abbas dalam pidato di Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, Rabu (30/9).
Abbas berpendapat Israel telah melanggar perjanjian dalam hal keamanan, ekonomi, dan lainnya. Dia menegaskan tidak ada alasan bagi Palestina harus setia pada perjanjian selama Israel tidak melakukannya.
"Kita tidak bisa terus terikat oleh perjanjian yang ditandatangani dengan Israel dan Israel harus bertanggungjawab sepenuhnya sebagai penguasa pendudukan,” kata Abbas.
Tidak ada reaksi segera dari pemerintah Israel. Para pejabat mengatakan mereka sedang belajar pidato Pak Abbas.
pengibaran bendera Palestina di PBB (republika.co.id)
Kesepakatan Oslo merupakan perjanjian damai antara Israel dan Palestina yang ditandatangani pada 1990-an.
Sebelum pidatonya di Majelis Umum PBB, Abbas telah mengatakan akan membuat “bom” pengumuman.
Pidato ini disampaikan Abbas sebelum upacara pengibaran bendera Palestina di markas PBB di New York, sebuah simbol yang membuat Israel marah.
Secara tradisional, hanya negara-negara anggota resmi PBB yang memiliki hak untuk mengibarkan bendera mereka di markas PBB. Sementara Palestina berstatus negara pengamat non-anggota.
Sejauh ini belum ada reaksi segera dari pemerintah Israel terkait pidato Abbas. Para pejabat negara mengatakan mereka sedang memelajari pidato Abbas.
Islam adalah agama yang bersumber dari wayhu. Literatur yang diambil sebagai pegangan berdasar pada al-Quran dan as-Sunnah, karenanya jika ada permasalahan apapun menyoal agama ditengah-tengah kaum muslimin, keduanya itu pastilah menjadi rujukan.
Karena literatur yang benar inilah, ummat Islam tidak akan ada kontradiksi satu sama lain, terkecuali dalam hal furu’ yang mana Rasul pernah menyebutkan keduanya benar karena bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah.
Sebaliknya, jika suatu ajaran tidak bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah, pastilah akan ada kontradiski satu sama lain. Inilah yang terjadi pada agama Syiah. Kelompok yang mengaku-ngaku Islam ini kerap membuat ajaran-ajaran bid’ah yang sama sekali tidak berlandas pada sumber yang benar, al-Quran dan as-Sunnah, karena itulah dalam ajaran mereka banyak sekali kontradiksi antara ulama yang satu dengan yang lain, pun bahkan dalam hal prinsip.
Diantara fenomena kontradiksi itu adalah, bahwa para penganut Syiah membuat ajaran baru bernama ‘Idul Ghadir atau perayaan Asyura guna memperingati kematian cucu Rasulullah saw, Husain radhiyallahu ‘anhu.
Sejatinya perayaan ini adalah bathil, karena selain mengada-ada dalam agama, ritual ini juga membahayakan manusia dengan menyakiti diri sendiri. Bahkan kalau kita lihat diluar Negeri, kaum Syiah merayakan Asyura dengan menebas-nebaskan pedang ke punggung dan kepala mereka hingga keluar darah.
Tapi anehnya, tokoh Syiah di Indonesia, yaitu Abdullah Baek pernah mengeluarkan pernyataan yang sejatinya menyimpulkan bahwa ritual Asyura itu haram.
"Adapun memukul kepala dengan pedang dan segala hal yang melukai atau mencelakakan fisik, maka hal itu tidak diperbolehkan dan haram hukumnya.” Tulisnya dalam majalah Syiah “Syiar”.
Padahal, penganut Syiah yang melakukan ritual Asyura dengan memukul-mukul kepala dengan pedang atau alat-alat yang bisa melukai tubuh mereka itu biasa dilakukan oleh Syiah Iran yang justru kiblat dari penganut Syiah di Indonesia termasuk Abdullah Baek.
Entah ini salah satu amalan taqiyyah dari “ustadz” alumnus Qum ini karena masyarakat di Indonesia belum bisa menerima cara ritual Syiah di Iran ataukah dia menolak perayaan Asyura di Iran dan menganggapnya sesat?. Wallahu wa Rasuluhu a’lam
Beginilah sejatinya ajaran yang tidak berlandas pada wahyu, al-Quran dan as-Sunnah. Tidak sinkron satu sama lain, bahkan menjatuhkan ajaran yang hakikatnya ajaran itu ada pada agama mereka. Yang benar telah datang dan yg bathil telah lenyap.'Sesungguhnya sesuatu yg bathil itu pastilah lenyap. (MZ/syiahindonesia.com/beritaislam.net)
Majalah Syiah "Syiar". Sumber foto afwaja.net
Pernyataan pengharaman ritual Asyura di Iran oleh Abdullah Baek
Penolakan datang dari Fraksi PDI Perjuangan. Fraksi merah itu menolak jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) disalahkan terhadap melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang seakan terus berlanjut. Partai Banteng itu menilai, Bank Indonesia-lah yang paling bertanggung jawab atas melemahnya nilai tukar rupiah.
“Kami ke dapil ditanya, ‘Ini bagaimana Pak Jokowi soal pelemahan rupiah.’ Lho, ini bukan urusan Pak Jokowi. Pak Jokowi itu urusi fiskal. Kalau moneter dan kurs itu kerjaan BI,” kata Ketua Kelompok Fraksi PDI-P di Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno dalam jumpa pers Fraksi PDI-P di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015) seperti dilansir Kompas.
Sebagai lembaga yang berstatus independen, katanya, BI-lah yang bertanggung jawab penuh menjaga stabilitas rupiah. Namun, sejauh ini, dia melihat kinerja BI belum maksimal.
Seperti diketahui, sepanjang tahun ini rupiah telah melemah lebih dari 18 persen bila dibandingkan kurs awal tahun. Padahal, sepanjang 2014, rupiah hanya melemah sekitar 1,74 persen. Fraksi PDI-P pun mendesak pimpinan DPR RI segera melaksanakan pertemuan konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Nantinya, pimpinan DPR bisa meminta BPK RI untuk mengevaluasi kinerja serta melakukan pemeriksaan dengan tujuan khusus terhadap Bank Indonesia.
Sementara itu, menurut pemimpin umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoe, merosotnya rupiah bukan hanya tanggung jawab BI saja.
“Nilai tukar rupiah terpuruk adalah tanggung jawab BI dan Pemerintah,” kata bos MNC yang pernah dikecewakan oleh Wiranto itu melalui akun Twitternya hari ini.(MZ/bersamadakwah/beritaislam.net)
Ikutilah Tadabur Qur`an Nasional & Tour de Celebes bersama Ust. Bachtiar Nasir di Makassar
15-18 Okt 2015 Agenda: Hari 1: 1. Pukul 05.00 WIB take off dari Jakarta-Makassar dengan GA604 2. Sekretariat AQL Sulsel 3. Istana Balla Lampoa 4. Tanjung Bira
Hari 2: 1. Tafakur Alam di Tanjung Bira 2. Islamic Center Bulukumba 3. Mario Gowa
Hari 3: 1. Masjid Terapung 2. Acara Puncak Milad AQL ke-7 3. Benteng Rotterdam 4. Sunset di Pantai Losari
Hari 4: 1. Tadabur Qur`an Nasional (TQN) di sheraton
Dalam Kitab Al-'aqidah al-Syaibaniyah disebutkan :
ونؤمن أن الخير والشر كله من الله تقديرا على العبد عددا فما شاء رب العرش كان كما يشاء وما لم يشأ لا كان في الخلق موجد
“Kami beriman bahwa kebaikan dan keburukan semunya ditakdirkan Allah untuk hambaNya. Maka apa yang dikehendaki Allah yang menguasai ‘arsy akan terjadi sesuai kehendakNya. Dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terwujud dalam ciptaanNya”. (kitab al-‘Aqidah al-Syaibaniyah)
Pertama kali Bendera Palestina Berkibar di PBB (bbc.com)
(Mediaislamia.com) --- Di tengah mendung kota New York, momen bersejarah terukir dengan dikibarkannya bendera Palestina di luar markas besar PBB untuk pertama kalinya. Upacara yang kontroversial, didukung banyak negara namun dikecam Israel dan Amerika Serikat ini terjadi Rabu pukul 13:16 di Rose Garden, sebuah taman di kompleks markas PBB. Menurut tradisi, hanya negara anggota yang berhak mengibarkan bendera di depan Markas PBB. Namun Sidang Majelis Umum awal bulan ini memberikan suaranya mendukung Palestina dan Vatikan, dua negara pengamat di PBB, untuk turut mengibarkan bendera.
Upacara yang dihadiri sejumlah pemimpin dan pejabat negara, termasuk Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ini, dinyatakan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebagai “hari kebanggaan warga Palestina seluruh dunia” dan “hari penuh harapan.” Menurutnya, “Sekarang saat memulihkan kepercayaan Israel dan Palestina guna mencapai kesepakatan perdamaian dan pebentukan dua negara bagi dua bangsa.”
Namun hanya beberapa saat sebelumnya di dalam Markas PBB, pemimpin Palestina Mahmud Abbas menyatakan kepada Sidang Majelis Umum bahwa Otoritas Palestina tak lagi terikat Perjanjian Perdamaian Oslo, maupun perjanjian lainnya yang menjadi landasan solusi dua negara Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai.
Upacara Pengibaran Bendera Palestina di PBB (deia.com)
Dalam pidatonya Mahmoud Abbas menuduh Israel melanggar perjanjian yang ditandatangani tahun 1993 dan 1994, dan mengatur keamanan, ekonomi dan isu lainnya terkait wilayah Palestina yang diduduki Israel setelah perang tahun 1967. Menurut Mahmoud Abbas, tak ada alasan bagi Palestina untuk mematuhi perjanjian ini jika Israel tak mematuhinya. Tambahnya, Palestina kini merupakan “negara yang dijajah.”
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera mengeluarkan pernyataan bahwa pidato Mahmoud Abbas “menipu dan mendorong provokasi dan hilangnya aturan hukum di Timur Tengah.”
Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power menyampaikan kepada Sidang Majelis sebelum pemungutan suara, bahwa Washington berkomitmen membantu mencapai perdamaian antara Palestina dan Israel namun, “mengibarkan bendera Palestina di luar Markas PBB bukan alternatif negosiasi dan tidak akan membawa pihak terlibat lebih dekat menuju perdamaian.” Amerika Serikat merupakan salah satu dari 8 negara yang menolak resolusi pengibaran bendera.
Mandeknya proses perdamaian dengan Israel dan kemerdekaan Palestina merupakan isu yang paling lama tak terselesaikan sejak pembentukan PBB 70 tahun lalu. Dalam beberapa tahun terakhir isu kemerdekaan Palestina semakin tenggelam di forum PBB, di tengah berbagai isu pelik lainnya seperti ISIS dan Krisis Suriah.
Pada hari Jum’at 2 oktober 2015 Indonesia akan kehadiran seorang ulama agama syiah yang selalu mencaci maki istri Rasullah SAW dan para sahabat Rasullah SAW.
Shaikh M. Tawhidi akan datang ke Indonesia untuk menghadiri acara Eid Ul Ghader,acara tersebut adalah salah satu hari besar orang-orang syiah.
Maka Ummat islam Indonesia harus waspada kepada mereka orang-orang syiah yang dimana setiap orang syiah berada mereka akan selalu membuat keonaran,lihat saja baru-baru ini teragedi mina siapa dalang di balik teragedi tersebut tidak lain adalah Syiah.
Maka saya mengajak para pembaca untuk menyebarkan berita ini agar umat islam tau siapa sesungguhnya syiah itu.
Tempat yang akan di adakan acara Eid Ul Ghader (Ritual syiah) Villa Alex, Jl. Lepian,Cisarua Raya,Puncak. (Depan Hotel Persona Ksatria)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra' : 24)
Haji Badri gendong ibunya (pkspiyungan.org)
(Mediaislamia.com) --- Jamaah Haji Indonesia beritanya dilansir media Arab Saudi, dipuji sebagai Uwais Al-Qorni Indonesia. Uwais Al-Qorni adalah seorang Tabi'in utama yang dikenal karena baktinya yang luar biasa terhadap ibunya.
Khalifah Umar bercerita, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir (Uwais Al-Qarni) bersama serombongan dari Yaman. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Haji Badri, 53 tahun, dari Indonesia menuaikan haji tahun ini bersama ibundanya yang sudah sepuh berusia 85 tahun. Haji Badri menggendong ibundanya selama ibadah haji tahun 1436 hijriah (2015) ini.Mulai dari berangkat dari rumah Indonesia sampai tuntas melaksanakan Rukun Haji. Beliau merawat, menggendong ibunya kemananapun sampai saat ini.
Semoga beliau dan ibundanya diberikan Haji Mabrur, senantiasa diberikan kesehatan lahir batin.
KH Athian Ali M. Da’i, MA mewakiki Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) meminta kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar pelaksanaan Ibadah Haji tahun depan agar lebih selektif lagi saat memberikan izin berhaji bagi warga negara Iran. Pihak Arab Saudi harus memastikan bahwa yang berhaji adalah Muslim bukan pemeluk Syiah.
“Upaya yang dilakukan (pemerintah Saudi) selama ini sudah baik, sangat bertentangan dengan fitnah yang sedang disebarkan oleh Pusat Syiah di Iran. Ke depan Pemerintah Saudi harus lebih selektif agar hanya mengizinkan warga Iran yang Muslim saja yang bisa untuk berhaji dan berumroh, tidak mengizinkan sama sekali kaum Syiah memasuki tanah suci,” Ujar KH Athian Ali M. Da’i, MA sebagaimana dilansir salam-online, Senin (28/9/2015).
Lebih lanjut KH Athian Ali juga mengingatkan bahwa rekam jejak pemeluk Syiah dalam pelaksanaan Ibadah Haji seringkali membuat ona. Seperti yang terjadi pada tahun 1979, kala itu para pemeluk Syiah membawa sejata api berusaha menguasai Masjidil Haram, merobek kiswah Baitullah, membunuh para jamaah haji sehingga darah membanjir dan jasad para jamaah haji yang sedang beribadah bergelimpangan di sekitar Ka’bah.
“Lagi pula apa maksud mereka datang ke Tanah Suci Makkah dan Madinah, sementara Tanah Suci dalam keyakinan mereka adalah Karbala yang karenanya setiap shalat mereka berusaha sujud di atas sekeping semacam genting yang tanahnya konon diambil dari Karbala, bukan dari Makkah atau Madinah,” Tegas Kiai Athian.
Usulan ANNAS ini akan disampaikan langsung kepada Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia untuk kemudian diteruskan kepada Raja Salman bin Abdul Azis.(FS/islamedia/beritaislam.net)
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal". (QS. Ali Imran : 160)
Enam warga Desa Susya (news.yahoo.com)
(Mediaislamia.com) --- Merasa desanya terancam akan dihancurkan oleh Pemerintah Israel, 6 warga Palestina mendatangi Ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington guna meminta dukungan agar hal itu tidak dilakukan.
Adapun desa yang akan dihancurkan oleh Israel tersebut bernama Desa Susya. Sejak dikuasainya kawasan Tepi Barat oleh Israel, para warga desa tersebut saat ini tinggal di dalam tenda-tenda darurat yang mereka bangun di sejumlah lahan yang tersisa.
Anggota Snat AS -Dianne Feinstein (nydailynews.com)
Mereka tinggal pada lahan pertanian, dan desa ini tidak dialiri lstrik ataupun air, karena telah diusri 30 tahun lalu dari lokasi asli desa Susya. Unit Kementerian Pertahanan Israel yang mengawasi kegiatan sipil Israel di wilayah Palestina, telah menyatakan Susiya tidak memiliki izin yang sesuai. Mereka mengklaim penduduk desa tidak memiliki wewenang untuk membangun.
“Kami di sini untuk meminta Anda mendukung kami. Itu cukup, kami sangat lelah,” ungkap Fatma Nawajaa salah satu warga Desa Susya di depan 15 staf Senat AS, dilansir oleh AFP, Selasa (29/0/2015).
Kedatangan Fatma dan rekan-rekannya tersebut pun berbuah manis dan mendapat tanggapan positif dari 12 anggota Senat AS yang hadir dalam pertemuan itu dan kemudian mendesak Menteri Luar Negeri AS, John Kerry agar segera bertindak menyikapi permasalahan tersebut.
Kondisi Desa Susya di Tepi Barat (sumbernews.com)
“Israel tidak boleh menghancurkan rumah-rumah di Palestina. Ini hanya akan memperumit situasi di sana,” tulis salah satu Senat AS dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein di akun Twitter miliknya.
Sementara itu, lembaga yang membiayai kedatangan Fatma dan rekannya tersebut, Rebuilding Alliance juga mengatakan bahwa tanggapan positif dari para anggota Senat AS ini akan berdampak besar bagi Israel. Terutama menjelang kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke AS pada bulan November mendatang.
"Allah memberikan pertolongan dalam perang Badar itu sebagai kabar gembira dan penenteram hati kalian. Tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepada kalian selain Allah. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana dalam memberikan pertolongan kepada hamba-Nya". (QS. Al Anfal : 10)
Salem Abu Haddar (en.libya42.org)
(Mediaislamia.com) --- Administrasi sipil “Israel” pekan lalu mengeluarkan perintah pembongkaran lebih dari 40 bangunan di desa Susya di kota Al-Khalil, Tepi Barat, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu (26/9/2015).
Menurut perintah tersebut, seluruh desa itu yang terletak di perbatasan antara Tepi Barat yang diduduki “Israel” akan dibuldoser yang akan menyebabkan ratusan warga Palestina di desa itu tidak memiliki tempat tinggal.
“Pasukan ‘Israel’ memasuki desa dan mengeluarkan perintah pembongkaran,” kata Jihad al-Nawaja, kepala dewan desa Susiya.
“Perintah pembongkaran rasis ini akan menyebabkan lebih dari 330 warga Palestina tanpa atap di atas kepala mereka,” kata al-Nawaja sedih.
Menurut al-Nawaja, pembongkaran desa itu dimaksudkan untuk menyediakan lahan seluas puluhan kilometer persegi bagi perluasan pemukiman Yahudi yang berada di dekat desa itu.
Desa Susya di Tepi Barat (arrahmah.com)
Salah seorang penduduk Susya, Salem Abu Haddar, (44), mengatakan bahwa tentara “Israel” telah menyerahkan kepadanya surat perintah pembongkaran terhadap rumah sederhananya yang terbuat dari seng.
“Sebelas orang tinggal di rumah ini; kami tidak punya tempat lain untuk pergi,” kata Abu Haddar.
Dia menambahkan bahwa sejumlah warga desa menolak untuk pergi dan merencanakan untuk menolak perintah pembongkaran itu.
“Kami mewarisi tanah ini dari orang tua kami” tegasnya. “Kami tidak akan menyerah.”
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Abdul Moqsith Ghazali (foto: yohprayogo.blogspot.com)
Salah seorang pendiri sekaligus koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Abdul Moqsith Ghazali, diangkat menjadi pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Masa Khidmat 2015-2010.
Berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-359/MUI/IX/2015 tentang Susunan dan Personalia Pengurus Komisi-Komisi Dewan Pimpinan MUI Pusat Masa Khidmat 2015-2020, Abdul Moqsith diangkat menjadi Wakil Sekretaris Komisi Kerukunan Antarumat Beragama (KAUB).
Komisi Kerukunan Antarumat Beragama (KAUB) sendiri diketuai oleh Drs Choirul Fuad Yusuf MA, yang juga Kepala Pusat Litbang Lektur dan Khasanah Keagamaan Kementerian Agama.
Selain Moqsith, Wakil Sekretaris Umum LDII H. Hasyim Nasution juga mejabat sebagai wakil ketua komisi ini. Sementara sekretaris komisi dijabat oleh seorang peneliti Balitbang dan Diklat Kemenag, Dr Zainuddin Daulay.
Terkait pengangkatannya sebagai Wakil Sekretaris KAUB, Moqsith mengaku tidak tahu alasan penunjukan dirinya.
"Ya itu tidak ditanyakan kepada saya, tapi saya kira Ketua Umum punya pertimbangan tersendiri kenapa saya harus masuk ke Majelis Ulama Indonesia," jawab Moqsith kepada sejumlah wartawan media Islam usai pengukuhan pengurus MUI Pusat, di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (29/09) saat ditanya soal ada anggapan MUI kemasukan JIL.
Dosen tafsir Alquran di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menduga, perhatian dirinya terhadap upaya pembangunan harmonitas antarumat beragama di Indonesia sesuai dengan visi Kyai Ma'ruf Amin.
"Saya kira agenda atau visi Kyai Ma'ruf jelas, bagaimana membangun kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Dan itu menjadi perhatian saya sejak lama, bagamimana memmbangun harmoni antara umat beragama," ungkapnya.
Sebelum diangkat menjadi pengurus MUI Pusat, Moqsith juga masuk dalam struktur kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) masa khidmat 2015-2020. Di LBMNU, lulusan Pondok Pesantren Salafiyah As-Syafi’iyyah, Asembagus, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur ini menjabat Wakil Ketua yang membidangi persoalanMaudlu’iyyah.
Terkait aktivitasnya di Jaringan Islam Liberal (JIL), walaupun dalam website resmi JIL, islamlib.com, nama Moqsith masih tercantum sebagai salah seorang anggota dewan redaksi, bahkan dalam profil redaksi ia masih ditulis sebagai Koordinator JIL, namun pria kelahiran 7 Juni 1971 silam itu mengaku sudah tidak aktif lagi di JIL. "Sudah nggak," katanya singkat.
"Ya kan orang berproses, orang tumbuh. Ya masa..., saya di the Wahid Institute bahkan lebih lama lagi nggak di situ," tambahnya.
Moqsith jugan mengaku tidak tahu lagi perkembangan JIL, menurutnya saat ini yang menangani adalah Ulil Abshar Abdalla.
"Saya nggak tahu perkembangan terakhir, karena yang banyak meng-handle kan Ulil. Yang diskusi-diskusi bulanan, ada tulisan-tulisan di web yang baru," pungkasnya.(MH/suara-islam/beritaislam.net)
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran : 185).
Jama'aj Haji Indonesia (kukulutus.com)
(Mediaislamia.com) --- Jumlah jamaah haji Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina terus bertambah dan sampai Rabu pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS) telah mencapai 57 orang, naik 11 orang dari rilis sebelumnya sebanyak 46 orang.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015, Arsyad Hidayat, mengatakan, jumlah jenazah jamaah Indonesia yang baru teridentifikasi tersebut masih berasal dari kontainer mayat yang lama.
"Sampai saat ini masih ada lima kontainer yang belum dibongkar, empat diantaranya dibawa ke Jeddah," katanya penyampaian pembaharuan data korban peristiwa Mina, di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (30/9/2015) dini hari dikutip Antara.
Ia mengatakan ke-11 jenazah baru berhasil diidentifikasi tidak hanya melalui penelusuran file pelengkap jenazah yang ada di pemulasaran mayat Al Mu'ashim, namun juga identifikasi melalui sidik jari, mengingat saat ini kondisi jenazah sudah semakin memburuk .
"Kami juga coba masuk ke bagian DVI untuk menelusuri (jamaah yang menjadi korban meninggal) melalui sidik jari, karena kini kondisi jenazah, seperti wajah, sudah berubah. Sidik jari menjadi sangat membantu," kata Arsyad.
Korban Tragedi Mina (news.okezone.com)
Kendati kondisi jenazah sudah sulit dikenali, namun menurut dia, untuk identifikasi para korban belum memerlukan pemeriksaan lewat DNA.
Identifikasi melalui sidik jari masih menjadi andalan, mengingat semua jamaah yang masuk ke Arab Saudi, jari mereka dipindai oleh imigrasi.
Sekretaris Daker Mekkah Nur Alia Fitria mengatakan 11 tambahan jamaah Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina sebagian besar berasal dari kloter 61 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61) atau jamaah dari Jawa Barat yaitu delapan orang, kloter 14 embarkasi Batam (BTH 14) sebanyak dua orang, dan kloter 10 embarkasi Makasar (UPG 10) satu orang.
Berikut nama-nama 11 jenazah yang baru teridentifikasi yaitu:
9. Ida Murtika Porie, kloter BTH 14, nomor paspor B1306300
10. Suryati Sahran Ribut, kloter BTH 14 nomor paspor B1306350
11. Nur Alam Iljas, kloter UPG 10 nomor paspor B0694654
Sebelumnya PPIH telah mengumumkan 46 jamaah Indonesia yang telah menjadi korban peristiwa Mina, terdiri dari 42 jamaah berasal dari Tanah Air dan empat warga negara Indonesia (WNI) yang telah bermukim di Arab Saudi.
Para jamaah yang telah menjadi korban tersebut adalah :
1. Nabana Matsen Tarif (BTH 14)
2. Reni Arfiani Kaherdin (BTH 14)
3. Ponpon Sadjaah Sastrapradja (BTH 14)
4. Adryansyah Idris Usman (BTH 14)
5. Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar (BTH 14)
6. Dahlia Sulaiman Hamdan (BTH 14)
7. Tanti Puspitawati Suharsono (JKS 61)
8. Rina Ocktarina Siroz Thoyib, (JKS 61)
9. Neneng Nurjuwitawati Deni Sahroni (JKS 61)
10. Erik Suryaman Aceng Kartika (JKS 61)
11. Eni Sukarni Oyo (JKS 61)
12. Atik Suryati Suarno (JKS 61)
13. Endang Sutiani Atang (JKS 61)
21. Dede Kurniasih Sulaeman (JKS 61)
22. Dadang Barmara Memed (JKS 61)
23. Rosidah Adjo Madusri (JKS 61)
24. Tasmudji Agung Seputro (SUB 48)
25. Muzayyana Tahir Saruni (SUB 48)
26. Nero Sahi Astro (SUB 48)
27. Abdul Halim bin Ali Satina (SUB 48)
28. Hamid Atwi Tarji Rofia (SUB 48)
29. Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo (SUB 48)
30. Yusriani Muhammad Qohar (SUB 48)
31. Siti Muanifah Zainudin Sahlan (SUB 61)
32. Abdul Karim Sumarmi Idris (SUB 46)
33. Nadjemiah Samad Madjida (UPG 10)
34. Yahman Mistan Meslan (UPG 10)
35. Sitti Lubabah Arsyad Ngolo (UPG 10)
36. Sri Prabandari Markani (SOC 62)
37. Susimah Slamet Abdullah (UPG 10)
38. Ratna Abdul Gani Muhammad (BDJ 1)
39. Ruswati Karim Lawadang (BPN 5)
40. Warnita Habib Basa (BTH 4)
41. Ardani Moch Ali Siradj (SOC 29)
42. Junaedi Sjahrudin Marjun (SUB 36)
Sementara jenazah jamaah WNI yang bermukim di Arab Saudi atas nama
1. Akhmad Jamhuri bin Hisyam, nomor iqomah 2362046928;