Jumat, 08 Mei 2015

Pemerintahan Baru Israel Tantangan Besar Bagi Palestina

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَلَا تَيْأَسُوا مِن رَّوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".   (QS. Yusuf : 87) 

Netanyahu tantangan buat Palestina  (muharrikdakwah.com)
(Mediaislamia.com) --- Benjamin Netanyahu sepakat membentuk pemerintahan baru, setelah sepakat menggandenng Partai Rumah Yahudi. Penduduk Palestina marah.

Setelah negosiasi selama enam pekan, Netanyahu membentuk line-up pemerintahan hanya satu jam sebelum batas waktu berakhir, Rabu (6/5). Bibi, panggilan akrab Netanyahu, harus menggandeng koalisi partai-partai agama dan memberikan keunggulan pada Naftali Bennett dari Partai Rumah Yahudi.

Bennett dikenal sebagai penentang nomor wahid pembentukan negara Palestina, dan tak lelah mengkampanyekan perluasan permukiman Yahudi di tanah-tanah pendudukan.

Langkah Bibi dipastikan akan mempersulit pemerintahan baru Israel, dalam hubungannya dengan Palestina dan masyarakat internasional. Terlebih jika pemilu AS tahun depan dimenangkan Partai Republik, yang didominasi lobi Yahudi.

Presiden AS Barrack Obama mengatakan berharap bisa bekerjasama dengan pemerintah baru Israel. Namun, dengan 61 kursi di Knesset, Netanyahu kemungkinan harus berjuang ekstra keras agar mitra koalisinya tidak lari.

Palestina siap hadapi Israel          (jurnalislam.com)
Analis mengatakan segalanya akan menjadi sangat sulit bagi Palestina, karena Bennett akan menekan Netanyahu untuk memperluas permukiman dan mengabaikan masyarakat internasional. Di sisi lain, Netanyahu tidak punya peluang menjalin koalisi dengan kekuatan politik selain partai-partai agama.

Di permukiman Palestina, pembentukan pemerintahan baru Israel menuai berbagai kecaman. Saeb Erakat, juru runding Palestina, mengatakan pemerintahan baru Israel dipastikan tidak akan bekerja untuk perdamaian.

"Pemerintah baru Israel akan lebih banyak membunuh penduduk Palestina dan merebut tanah-tanahnya," ujar Erakat.

Hanan Ashrawi, pejabat Palestina, mengatakan Partai Rumah Yahudi adalah eleman paling ekstrem dan rasis dalam masyarakat Israel. Eksistensi partai ini di pemerintahan Israel hanya akan mendatangkan malapetaka bagi Palestina dan seluruh kawasan.

Jonathan Rynhod, dari Begin-Sadat Centre, mengatakan line-up kabinet Netanyahu bisa berubah dengan sangat cepat, setidaknya dalam hitungan bulan. Asumsi sederhananya, Netanyahu akan menghadapi tekanan internasonal di satu sisi, dan harus melayani nafsu hegemoni dan membunuh Bennett di sisi lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar