Minggu, 10 Mei 2015

Pandangan Al-Qaidah Tentang Daulah Islamiyah (ISIS)



Belum lama ini, seorang anggota Al-Qaidah yang menamakan dirinya Abu Khaulah Al-Muhajir merilis sebuah pesan berjudul “Pandangan Al-Qaidah terhadap Daulah”. Beliau melihat secara proporsional banyaknya tuduhan-tuduhan dialamatkan kepada Jabhah Nusrah dalam kancah jihad Suriah. Berikut Kiblat.net mencoba untuk menghadirkan tulisan beliau kepada anda.
Bismillah.. Alhamdulillah.
Saya bukanlah juru bicara Al-Qaidah maupun JN (Jabhah Nusrah), namun ketika saya melihat ada ketidakadilan di mana saja maka saya berusaha untuk segera memperbaikinya. Itulah alasan kenapa saya memilih membela JN. Saya melihat ada banyak tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Tandzim Al-Qaidah oleh Jamaah al-Baghdadi, dan saya ingin mengklarifikasinya.
Oleh sebab itu, saya berharap semoga Allah SWT membimbing saya serta menerima amal perbuatan saya sebagai bagian dari saham untuk menyongsong Kebangkitan Islam yang penuh barokah. Dengan melaksanakan pekerjaan ini saya berharap pula pahala di akherat kelak, mengingat tidak banyak orang yang memberi perhatian terhadap masalah tersebut.
Saya menyadari sebetulnya saya kurang pas melakukannya, dan para ikhwan dan akhwat sekalian lebih baik dari saya. Kemudian, saya menyampaikan salam untuk para mujahidin semoga Allah SWT memberkatinya, dan untuk orang-orang yang sedang berada di garis depan dalam membela kehormatan Islam dan kaum muslimin. Aamiin.
Prinsip yang telah diajarkan kepada kita oleh para ulama mujahid bahwa kalau kita ingin mengetahui segala sesuatu tentang jihad, maka kita harus pergi (bertanya) kepada mujahidin. Juga, ada nasehat Nabi SAW kepada sahabat Ali Radhiyallahu’anhu ketika sedang mengadili sesuatu, untuk supaya terlebih dahulu mengetahui latar belakang dari kedua sisi tersebut sebelum memberi keputusan.
Sementara anda sudah mendengarkan cerita tentang Al-Qaidah dari sudut pandang pendukung Daulah. Maka sekarang kita akan melihat versi Al-Qaidah dari kacamata para pendukungnya. Ini bukan masalah atau urusan dukung-mendukung terhadap satu kelompok tertentu, namun lebih pada aspek ideologis (aqidah). Dan pendekatan terhadap aspek ini merupakan cara terbaik untuk melindungi jihad dan capaian-capaiannya. Semua masyayikh yang secara luas sudah dikenal telah menolak Daulah, maka di sini kita akan menyampaikan opini para ulama yang sudah dikenal tersebut atas komitmen mereka yang besar terhadap agama ini lebih besar dari urusan yang lain selama beberapa tahun terakhir ini.
1. Al-Qaidah bukan sekedar sebuah organisasi jihad. Ia hadir di tengah-tengah masyarakat dan mengambil peran melalui dakwah dan jihad yang dilakukan dengan cara yang baik. Dalam waktu satu dekade, Al-Qaidah sudah bisa merevolusi ummat Islam serta menggambar ulang peta mereka. Bermula saat jihad melawan Rusia di Afghanistan hingga kemudian menyebar ke Afrika, Jazirah Arab, Bumi Syam, dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan mereka selaras dengan standar ajaran Islam, kesetiaannya terhadap al-Quran dan as-Sunnah secara total membawa kepada kemenangan ummat yang saat ini sedang tertindas, di bawah kepemimpinan Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah dan sekarang Syeikh Aiman al-Zawahiri.
2. Al-Qaidah punya kebijakan untuk tidak ikut campur terhadap urusan pihak mana pun. Kepentingan utamanya adalah menyatukan ummat di atas satu tujuan dan di bawah kalimat Laa ilaaha illallah. Mereka memiliki motivasi dan tekad yang kuat hingga saat ini – meskipun para pemimpin dan prajurit mereka banyak yang terbunuh – untuk menghancurkan singgasana orang-orang (penguasa) murtad dan orang-orang kafir. Maka jangan berfikir bahwa Al-Qaidah akan habis dengan meninggalnya para pemimpin mereka. Khilafah kita telah datang, namun demikian harus melewati satu fase ke fase lainnya.
3. Al-Qaidah tidak akan membiarkan umat ini jatuh. Meskipun sedang diterpa berbagai fitnah yang dibuat oleh Jamaah Daulah, Al-Qaidah tetap berdiri tegak seperti karang, menjulang di udara, dan tetap tenang sampai semuanya berakhir tertiup angin.
4. Al-Qaidah berusaha menciptakan perdamaian di tengah-tengah umat, karena ia adalah anggota dan bagian dari ummat yang sangat besar. Juga karena Al-Qaidah melihat bahwa kita adalah umat yang istimewa (terbaik) yang terlahir untuk manusia, dan kita semua mempunyai tugas masing-masing terhadap ummat tersebut. Keanggotaan pada ummat ini bukanlah suatu permainan. Jika itu permainan maka tentu kalian akan bermain-main dengan bagian kalian.
5. Al-Qaidah tidak hanya menunggu akan datangnya al-Mahdi, meskipun nanti Khilafahnya menjadi Khilafah yang lebih besar. Namun Al-Qaidah masih mencari seorang Khalifah (pemimpin) yang shalih dan mulia di mana mereka para ahlul halli wal aqdiakan memberikan baiahnya. Al-Qaidah juga tidak menginginkan posisi kepemimpinan sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok penentangnya (organisasi Daulah). Satu hal yang paling penting adalah mereka diberkahi Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi SAW.
6. Al-Qaidah adalah bagian dari kita, dan kita bagian dari Al-Qaidah. Semua laki-laki dan perempuan yang mendukungnya adalah bagian darinya, juga keluarga-keluarga mereka dan manusia pada umumnya. Kita yang berada di atas jalan jihad itu tidak seperti para wanita dan orang-orang yang lemah, dan kita tahu bahwa dukungan organisasi ini hanya akan membawa kita kepada spiritualitas dan keimanan yang tinggi beserta cahaya iman, termasuk juga keuntungan di dunia. Ini semua adalah pengalaman hidup yang nyata.
7. Al-Qaidah tidak pernah membiarkan umat ini terjatuh meskipun mereka sendiri sedang jatuh, karena bagi ummat al-Qaidah merupakan garda terdepan. Keberanian, kebijaksanaan, dan strategi mereka terpelihara dan terjaga dengan baik dan elegan bahkan orang kafir pun menerimanya. Karena hal demikian merupakan akibat dari (kepribadian) seorang Muslim yang benar di mana orang kafir pun akan memujinya meskipun dalam hati mereka membencinya.
8. Memberikan baiat kepada Mullah Umar bukan berarti berbaiat kepada Khilafah dan menganggap beliau sebagai Khalifah sebagaimana anggapan beberapa anggota muda IS yang tidak punya ilmu. Hal itu berarti Al-Qaidah Pusat terikat baiat dengan Mullah Umar, lalu keduanya yaitu Al-Qaidah dan Mullah Umar bersama-sama akan mencari sosok untuk dijadikan Khalifah.
Bagaimana mungkin Mullah Omar dibaiat (sebagai Khalifah) padahal beliau bukan bani Quraisy? Jadi jelas bahwa beliau Mullah Omar bukan merupakan seorang Khalifah. Para anggota IS sekalian yang saya cintai (fillah), itu adalah sebuah pemerintahan Islam yang telah didirikan pada saat di situ belum ada penguasanya yang sebenarnya. Maka kami menunjuk seorang yang sholih dan perkasa di mana Mullah Umar memenuhi kriteria tersebut, maka jadilah beliau seorang amirul mukminin.
Mullah Umar bukan orang yang berpaham nasionalis sebagaimana yang dituduhkan oleh majalah Dabiq edisi 6. Kami telah melihat betapa bayak sekali fitnah yang mereka buat. Pertama, mereka mengarang cerita di majalah Dabiq edisi 6, lalu mereka menyerang warga sipil di Jalalabad dan menciptakan fitnah di barisan mujahidin yang sudah sedemikian solid yang telah terikat baiat dengan Mullah Umar. Di tengah situasi perang yang begitu keras, apakah masuk akal bagi seorang khalifah mengirimkan pasukannya untuk melemahkan front Afghanistan? Tidak masuk akal tentunya, dan itu merupakan kedustaan dalam urusan ketaatan terhadap amir yang telah ditunjuk oleh para pelopor jihad hari ini dan komitmen untuk tidak memberontak terhadapnya.
9. Daulah mengklaim Al-Qaidah tidak masuk dalam daftar teroris. Kami sudah tahu ini selalu menjadi tajuk utama berita yang sering ditampilkan. Organisasi al-Qaidah bisa merasakan adanya upaya tersebut dalam rangka mengecilkan tandzim Al-Qaidah. Orang-orang kafir tahu akan hal itu dan mereka mencoba melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk bersikap seolah-olah al-Qaidah sudah habis dengan terbunuhnya Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah, namun wahai kalian coba lihat apa yang saya dapatkan: (Dalam mimpi) saya menemukan jasad Syeikh Usamah yang ditenggelamkan di dasar laut dan perasaan saya merasa senang melihat beliau tersenyum. Saya mengira saya sedang memeriksa beliau.
10. Al-Qaidah adalah sebuah organisasi yang sungguh-sungguh dalam beramal. Para pemimpin mereka menyatakan hal tersebut, pengajaran mereka yang indah di bumi Syam menyatakan demikian, dan para tentara mereka juga menyatakan hal yang sama, demikian juga para masyayikh mereka juga menyampaikan banyak hal tentang tandzim ini.
11. Al-Qaidah tidak iri terhadap IS sebagaimana yang diklaim oleh mereka (IS). Sebagai mantan pendukung IS, saya biasa berpikir dengan cara seperti itu, tetapi saya telah menyadari bahwa sebenarnya hal itu adalah kebalikannya. Al-Qaidah bukan dalam posisi bersaing. Jika iya, lalu persaingan dalam urusan apakah itu? Apakah jenis persaingan yang dilakukan oleh orang-orang yang merusak jihad yang begitu indah dan mereka-mereka yang melakukan kerusakan atas nama jihad, sedangkan Al-Qaidah sendiri memuliakan jihad dengan tetesan darah dan cucuran keringat dan juga dengan nyawa mereka. Al-Qaidah tidak akan meninggalkan umat sendirian lalu mendeklarasikan bahwa khilafah sudah menyebar ke beberapa negeri. Apakah itu tidak mungkin bagi Al-Qaidah? Ya itu bisa saja dilakukan. Tetapi hikmah dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh Syeikh Usamah maupun Syeikh Dzawahiri tidak dapat dikompromikan.
Ada syair berkata:
Mereka bilang…
Mereka adalah orang-orang yang memandang jihad bagaikan ikan terhadap air..
Kami bilang kami sudah melihat Al-Qaidah..
12. Sebagaimana Daulah mengklaim bahwa Al-Qaidah berhenti memerangi tentara Pakistan dan mengatakan tidak menyembelih anggota-anggota tentara Pakistan tersebut. Lalu di atas bumi ini mengapa al-Qaidah beroperasi di Pakistan? Saya tidak mendukung pembunuhan terhadap tentara Pakistan karena saya pribadi punya alasan. Tetapi menurut sudut pandang Al-Qaidah jelas bahwa mereka juga memusuhi tentara tersebut. Cerita seperti ini pernah menjadi berita utama di masa fitnah. Wal ‘iyaadh Billah.
13. Semua faksi perlawanan atau mayoritas kelompok-kelompok mujahidin mereka berjuang untuk membawa Islam ke bumi Syam dan ke seluruh dunia, maka koalisi Al-Qaidah dengan kelompok jihad manapun bukan lah suatu dosa (kesalahan) ataupun kemurtadan. Ahrarus Syam, JI (Jabhah Islamiyah), dan yang lainnya, mereka semua adalah muslim dan mereka menginginkan Syariah. Bukanlah seorang mujahid jika ia tidak berperang untuk meninggikan kalimat Allah. Makna/status jihad akan hilang jika seseorang berperang untuk membela kelompoknya atau negerinya atau hanya untuk alasan lain seperti popularitas, dan sebagainya. Mujahid adalah orang yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah.
14. Dr. Jazouli dan Musa Cerentonio mengatakan bahwa hadits ini tidak benar sebagaimana mufti Muhammad H. Adam mengelompokkannya sebagai hadist shahih lie ghairi, dan masalah ini sudah pernah banyak didiskusikan di forum-forum jihad. Maka, harus diperiksa kembali.
Jika itu benar maka masalah-masalah kita sudah selesai. Kemudian tentara al-Mahdi di Khurasan dan segala sesuatunya harus dikonsolidasikan untuk Khilafah dan kita harus menaati amir dan melaksanakan as-Sam’u wa at-Tho’ah. Bacalah Hadits berikut ini, dari sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu, dari Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang bernama al-Harith ibn Harrath akan datang dari Ma Wara an-Nahr. Pasukannya akan dipimpin oleh seseorang bernama Mansur yang akan mempersiapkan dan mengkonsolidasikan segala sesuatu untuk keluarga Muhammad sebagaimana Qurays telah mengkonsolidasikan mereka untuk Utusan-Allah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Setiap orang beriman harus menolongnya, atau ia mengatakan: jawablah seruannya.” (Sunan Abu Dawud, Jilid 36, Nomor 4277).
Penjelasannya, kita mengetahui bahwa Mansur adalah Syeikh Aiman dan masalah ini telah didiskusikan mendalam dalam berbagai forum. Jika itu Mansur lalu (ada) mimpi Syeikh Usamah yang beliau alami saat masih kecil, maka itu berkorelasi. Ketika kita melihat keduanya yaitu Harits ibn Harrath dan Mansur adalah orang-orang Afghanistan yang tinggal di sana, membentuk pasukan dari sana, maka kita melihat pergerakan pasukan Khurasan itu berawal dari sana (di dalam wilayah Khurasan). Dan pasukan ini nanti akan sampai di Yerusalem dan mendirikan panji-panji (bendera) mereka di sana.
Di bawah kepemimpinan Al-Qaidah ummat akan maju melangkah. Sebaliknya, mengisolasi mereka dari al-Qaidah hanya akan menjatuhkan jihad itu sendiri, karena mereka adalah pasukan panji hitam yang akan menyambut al-Mahdi bersama mereka. Hal ini terdokumentasi dalam tulisan-tulisan kami, mimpi Syeikh Usamah bin Ladin, di mana ia adalah orang yang memulai menyalakan api jihad di tengah-tengah ummat.
Maka, jika afiliasi Al-Qaidah dengan JN tidak rusak, dan kita yakin para mujahidin mereka yang berasal dari Syam di bawah kepemimpinan Al-Qaidah akan bergerak maju menuju Yerusalem, dan bahkan jika Hadits dhoif masih bisa digunakan untuk memahami situasinya.
a.) Hadist: “Seseorang bernama al-Harith ibn Harrath akan maju/datang dari Maa Wara an-Nahr. Pasukannya akan dipimpin oleh seseorang bernama Mansur yang akan mempersiapkan dan mengkonsolidasikan segala sesuatu untuk keluarga Muhammad sebagaimana Qurays telah mengkonsolidasikan mereka untuk Utusan Allah (Shalallahu ‘alaihi Wasallam). Setiap orang beriman harus menolongnya, atau ia mengatakan: jawablah seruannya. (Sunan Abu-Dawud, Jilid 36, Nomor 4277)
b.) Mimpi Syaikh Usamah bin Ladin
“Di perjalanan, ia memberitahu kepadaku, ‘Dalam mimpi, aku melihat diriku di suatu tempat yang tinggi dan datar. Aku melihat pasukan menunggang kuda-kuda putih bergerak menuju ke arahku. Mereka semua mengenakan sorban hitam. Salah satu penunggang kuda yang bermata cerah-mengkilap datang kepadaku dan bertanya,”Apakah kamu Usamah bin Muhammad bin Ladin?” Saya menjawab, “Iya”. Lalu ia bertanya lagi, “Apakah kamu Usamah bin Muhammad bin Ladin?” Saya jawab, “Iya, saya”. Lalu ia bertanya lagi, “Apakah kamu Usamah bin Muhammad bin Ladin?” Lalu saya jawab, “Demi Allah, saya Usamah bin Ladin”. Orang itu lalu menyerahkan bendera itu kepadaku dan berkata, “Serahkan bendera/panji ini kepada Imam Mahdi Muhammad bin Abdullah di pintu gerbang al-Quds”. “Aku ambil bendera itu darinya, lalu aku melihat pasukan itu berbaris di belakangku”.
c.) Pasukan ini berada di Khurasan
d.) Di bawah kepemimpinan pasukan ini, mujahidin akan meninggikan panji-panji mereka di Baitul Lahya.
Dari Abu Hurairah berkata, Nabi SAW bersabda: “Pasukan-pasukan membawa panji hitam akan datang dari Khurasan. Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan mereka dan akhirnya mereka akan sampai di Eila (Baitul Maqdis) di mana mereka akan meninggikan panji-panji mereka”. (HR Tirmidzi)
Dari Tsauban Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian melihat panji-panji hitam datang dari Khurasan maka segera bergabunglah kepada mereka, meskipun kalian harus merangkah di atas salju, karena sesungguhnya bersama mereka itu adalah Khalifah, al-Mahdi”. (Di riwayatkan oleh Ibnu Majah, al-Hakim, dan Ahmad)
Diriwayatkan oleh Abdurrahman al-Jarsyi bahwa saya mendengar sahabat Nabi SAW yaitu Amr Bin Marra al-Jamli Radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi SAW bersabda: “Sungguh panji-panji hitam akan muncul dari Khurasan sampai mereka orang-orang yang berada di bawah kepemimpinan panji hitam itu mengikat kuda-kuda mereka pada pohon-pohon zaitun yang ada di antara Baitul Lahya dan Harasta. Kami bertanya apakah ada pohon zaitun di antara kedua tempai itu. Maka beliau SAW berkata, Jika tidak, maka akan segera tumbuh (pohon-pohon zaitun itu) sehingga orang-orang (Khurasan) akan datang dan mengikat tali kiida mereka di sana”. (Kitabul Fitan hal. 215)
15. Banyak para jurnalis datang ke bumi Syam. Di sana mereka membantu orang-orang para pekerja bantuan non-muslim untuk urusan kemanusiaan. Al-Qaidah memberi mereka jaminan keamanan. Bukan lah suatu kekafiran memberi jaminan (keamanan) kepada manusia. Dan, merupakan suatu kebodohan menganggap setiap orang yang berpotensi (berkemungkinan) kafir itu harus dihabisi.

Dan akhir Do’a kami adalah: Ahamdulillahi Rabbil ‘aalamiin

sumber:kiblat.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar