Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
"Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)". (QS. Al Baqarah : 40)
Israel dibalik perang Yaman (international.sindonews.com) |
(Mediaislamia.com) --- Adakah yang berfikir Israel memiliki peran dalam menyulut konflik di Yaman dan menghasung kelompok Houthi melakukan usaha kudeta bersenjata melawan pemerintah konstitusional di sana. Hingga kini belum terungkap hubungan gelap antara Houthi dengan badan intelijen Israel dan badan intelijen luar negeri Israel Mossad, sampai sejumlah sumber dari Israel sendiri menyatakan bahwa pimpinan kelompok pemberontak Houthi di Yaman, Abdul Malik Houthi meminta bantuan kepada Israel secara nyata untuk melawan sekutu Operasi Badai Penentu yang dipimpin Saudi sebulan lalu yang menghentikan kudeta itu.
Agaknya perlu kita mengingat tahun 1962 ketika Mesir intervensi atas permintaan komandan-komandan Yaman pimpinan marsekal Abdullah al-Sallal pemerintah kala itu. Kairo mengirim sekitar sepertiga pasukan Mesir secara bertahap ke Yaman untuk mendukung revolusi atas pemerintah Imam Badr Yahya Hamiduddin.
Ada apa dengan Israel (detikislam.com) |
Saat itu Syiah Yaman Zaidiyah, di antaranya anak-anak Imam Yahyah bin Hamiduddin (saat itu Houthi belum memilik eksistensi politik di Yaman) dan kelompok Yahudi di sana meminta kepada Israel agar memberikan dukungan kepada mereka dalam perang melawan militer Jamal Abdul Nasher dan mengusir mereka dari Yaman. Imbal baliknya, Syiah Yaman berjanji akan mengakui Israel dan meneken perjanjian perdamaian dan kerjasama serta memberikan selat Bab el-Mandeb di bawah kendali Israel sesuai dengan nota kesepakatan rahasia yang pernah diungkap Israel di tahun 2008. Saat itu juga, Israel mengungkap dokumen rahasia Inggris dan Amerika yang disebut dengan Operation Porpupine selama tahun 1962 – 1970.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar