Kamis, 07 Mei 2015

Cina Paksa Toko Muslim Jual Minuman Keras

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
شَرِبَ الْخَمْرَ فَجَعَلَهَافِى بَطْنِهِ لَمْ تُقْبَلْ صَلَاتَهُ سَبْعًا فَإِنْ هِيَ أَذْهَبَتْ عَقْلَهُ لَمْ تُقْبَلْ صَلَاتَهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا وَإِنْ مَاتَ مَاتَ كَافِرًا وَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَإِنْ عَادَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهَ أَنْ يُسْقِيَهُ مِنْ طِيْنَةِ الْخَبَلِ.
"Barang siapa meminum minuman keras hingga masuk ke dalam perutnya maka tidak diterima shalatnya selama 7 hari, apabila meminum minuman keras sampai hilang akalnya (mabuk) maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari, apabila ia mati, matinya dalam keadaan kafir, apabila ia bertaubat maka Allah akan menerimanya, apabila  ia mengulanginya lagi maka hak Allah nanti akan memberikan minuman dari darah campur nanah".

Muslim Cina dipaksa jual Miras   (asalasah.blogspot.com)
(Mediaislamia.com) --- Pemerintah Kota Xinjiang, Cina menyerukan agar pemilik toko dan pemilik restoran di kota tersebut untuk menjual minuman beralkohol dan rokok. Seruan ini dilakukan oleh pemerintah Cina melalui siaran radio lokal Radio Free Asia (RFA). Bila tidak dipatuhi, pemilik toko dan restoran Muslim akan diancan usahanya akan ditutup dan juga akan diproses di ranah hukum.

Pemerintah Cina melakukan upaya ini lantaran ingin memperlemah Muslim di Xinjiang karena penduduk di sana mayoritas memeluk agama Islam. Selain memaksa toko menjual minuman beralkohol dan rokok, pemerintah Cina juga melarang pegawai pemerintah dan anak-anak untuk beribadah di masjid termasuk untuk menunaikan ibadah di bulan Ramadhan nanti.

Restoran muslim di China        (ernyfirdaus.blogspot.com)
Tak hanya itu, di Xinjiang juga diberlakukan larangan mengenakan atribut Islam seperti cadar bagi perempuan dan menumbuhkan jenggot bagi laki-laki.

Pimpinan partai komunis di Cina, Adil Sulaiman mengatakan, toko dan restoran baik milik muslim ataupun non muslim di Xinjiang terutama yang berada di desa Aktash sudah lama tidak menjual minuman beralkohol. Sebab, mereka semua telah menyadari bahwa minuman keras punya banyak efek negatif bila dikonsumsi.

Warga lokal di sanapun mulai meninggalkan kebiasaan untuk menenggak minuman haram dan menghisap rokok. "Apa yang dilakukan oleh pemerintah ini adalah kampanye untuk melemahkan agama di sini," kata Sulaiman, seperti dikutip dari situs Independen, Kamis (7/5).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar