Selasa, 01 September 2015

Hamas : Pemerintah Mesir Isolasi Wilayah Palestina

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi".    (QS. Ali Imran : 118) 

Penggalian tanah di Perbatasan    (republika.co.id)
(Mediaislamia.com) --- Militer Mesir menggali tanah pasir di sepanjang perbatasan dengan Gaza dalam beberapa hari terakhir. Galian  tersebut nanti akan diisi dengan air untuk mencegah terowongan ilegal yang menghubungkan dua wilayah. 

"Ini untuk mengakhiri sisa terowongan ilegal terakhir," ujar pejabat militer Mesir seperti dikutip Al-Arabiya, Senin (31/8). 

Hamas yang menguasai Gaza menuding Pemerintah Mesir mencoba mengisolasi wilayah Palestina.  Menurut pejabat Hamas Mushir al-Masri, kebijakan terbaru Mesir ini semakin memperketat aksi blokade Gaza. 

"Mesir sudah seharusnya tidak setuju dengan kebijakan blokade yang dilakukan Israel," ujarnya. 

Mesir dan Israel telah menjalin kerja sama dalam memblokade Gaza sejak kelompok Hamas menguasai wilayah itu pada 2007. 

Bendera Mesir dan Israel berkibar     (hizbut-tahrir.or.id)
Sebelumnya selama beberapa tahun, Mesir memberikan toleransi aksi penyelundupan dengan mengizinkan ratusan terowongan ilegal beroperasi. 

Beragam macam barang masuk ke Gaza lewat terowongan, mulai suku cadang motor hingga bahan bangunan.  Namun kebijakan pembiaran ini berakhir setelah presiden Mesir Muhammad Mursi digulingkan rezim militer Abdul Fattah al-Sisi.  

Militer menilai terowongan itu digunakan untuk pergerakan militan dari Gaza ke Semenanjung Sinai.  Hamas membantah tuduhan tersebut. 

Pada November tahun lalu, setelah militan menewaskan 31 personel keamanan di Rafah, Mesir menggusur ratusan rumah dan mengevakuasi ribuan warga. Hal itu bertujuan untuk membangun zona penyangga dan menghancurkan terowongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar