Rabu, 12 Agustus 2015

AKHIR ZAMAN BANYAK DAI SEDIKIT ULAMA?



AKHIR ZAMAN BANYAK DAI SEDIKIT ULAMA?

Pertanyaan:

Ustadz. Ana mau nanya
Adakah hadits yang menerangkan bahwa di akhir zaman akan banyak muncul para dai dan sedikitnya ulama? Apa perbedaan dai dan ulama?
Afwan ustadz karena ini terkait dari teman ana yang merasa tidak pantas untuk menjadi dai sehingga dia futur. Jazakallohu khoir ustadz. Barokallohu fiikum

Jawab:
Alhamdulillah, was Sholatu was Salamu 'ala Rasululillah.

Mungkin hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut;

Rasulullah Shallahu alaihi wa Sallam bersabda; "Kalian berada pada zaman yang banyak Fuqaha'-nya (Ulama), sedikit penceramahnya, sedikit peminta-minta, banyak  penderma, pada waktu ini beramal lebih baik dari pada ilmu.
Dan akan datang suatu zaman sedikit Fuqaha-nya, banyak penceramahnya, banyak peminta-minta, sedikit penderma, ilmu ketika itu lebih baik dari pada amal." (HR. Thabrani dalam al-Kabir (3/221/3111), dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

Terdapat pula atsar shahih dari Ibnu Mas'ud dengan lafadz hampir sama. Atsar tersebut riwayat Imam Malik dalam al-Muwaththa' (1/187)

Adapun perbedaan Ulama dengan Dai:
1- Setiap Ulama adalah dai, namun tidak setiap dai itu Ulama.
2- Setiap muslim bisa menjadi dai, namun belum tentu menjadi Ulama.
3- Menjadi dai adalah tuntutan bagi setiap muslim, sedangkan untuk menjadi Ulama seseorang membutuhkan waktu panjang.
4- Seseorang tidak dianggap Ulama kecuali jika diakui keulamaannya oleh Ulama lain dan umat secara umum. Sedangkan dai tidak membutuhkan pengakuan siapa pun, dia bergerak untuk berdakwah.

Kita nasehatkan kepada saudara kita tersebut untuk bangkit kembali. Tidak perlu pesimis untuk menjadi dai. Jadilah dai untuk diri sendiri dan orang lain.
Seorang dai tidak dituntut untuk mengamalkan ilmunya terlebih dahulu sebelum menasehati orang lain. Ia boleh menasehati dan bersamaan dengan itu ia berusaha untuk beramal.

Apabila kita tidak menjadi dai, lalu siapa yang kita harapkan?

Kami ingatkan dengan sabda Rasulullah Shallahu alaihi wa Sallam;

إن من الناس مفاتيحُ للخيرِ ، مغاليقُ للشرِّ ، وإن من الناسِ مفاتيحُ للشرِّ مغاليقُ للخيرِ ؛ فطوبى لمن جعلَ اللهُ مفاتيحَ الخيرِ على يدِهِ ؛ وويلٌ لمن جعلَ اللهُ مفاتيحَ الشرِّ على يديهِ

"Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi pintu kebaikan penutup keburukan. Dan diantara manusia ada yang menjadi pintu keburukan penutup kebaikan.
Beruntunglah siapa yang Allah jadikan sebagai pintu kebaikan melalui tangannya.
Dan celakalah orang yang Allah jadikan sebagai pintu keburukan melalui tangannya. (HR. Ibnu Majah, no. 237, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)

Jadilah pintu kebaikan! Dan bersemangatlah karena Allah.

Semoga bermanfaat!

Dijawab oleh:
Muizzudien Abu Turob حفظه الله تعالى

(Islamic Center Al-Islam, Bekasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar