Minggu, 13 September 2015

Raja Salman kunjungi korban runtuhnya crane di Masjidil Haram

Raja Arab Saudi Salman tiba di Makkah, pada Sabtu (13/9/2015) dimana kemudian ia mengunjungi para korban jatuhnya crane di Masjidil Haram yang mengakibatkan lebih dari 100 jamaah meninggal.
Salman bin Abdul Aziz Al Saud, pemimpin Arab Saudi yang dilantik pada 23 Januari 2015, mengunjungi korban jatuhnya crane, berbincang-bincang dan berjabat tangan dengan mereka yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Sesekali mimik khawatir nampak di air mukanya.
Dia juga mengunjungi lokasi kejadian dan mengatakan bahwa penyelidikan penyebab runtuhnya crane itu sedang berlangsung, sebagaimana dilansir oleh Arab News.

 Raja Salman berbicara dengan salah satu korban yang terluka dalam tragedi crane runtuh di Masjidil Haram. (Photo courtesy: SPA)

Raja Salman berbicara dengan salah satu korban yang terluka dalam tragedi crane runtuh di Masjidil Haram. (Photo courtesy: SPA)
 Raja Salman berbicara dengan salah satu korban yang terluka dalam tragedi crane runtuh di Masjidil Haram. (Photo courtesy: SPA)

Raja Salman berbicara dengan salah satu korban yang terluka dalam tragedi crane runtuh di Masjidil Haram. (Photo courtesy: SPA)
 Raja Salman berbicara dengan salah satu korban yang terluka dalam tragedi crane runtuh di Masjidil Haram. (Photo courtesy: SPA)

Raja Salman berbicara dengan salah satu korban yang terluka dalam tragedi crane runtuh di Masjidil Haram. (Photo courtesy: SPA)
Insiden tragis itu terjadi pada Jum’at malam di area luar masjid, yang merupakan masjid terbesar di dunia. Angin kencang dan badai menyebabkan crane runtuh melalui langit-langit masjid yang mengelilingi tempat suci Islam, Ka’bah. Gambar-gambar di media sosial menunjukkan crade yang tersambar petir.
Pemerintah Saudi mulai melakukan ekspansi besar-besaran di lokasi itu tahun lalu untuk meningkatkan area masjid dengan luas 400.000 meter persegi, agar bisa menampung hingga 2,2 juta orang sekaligus. Seorang insinyur untuk Saudi Binladin Group, sebuah perubahan developer, mengatakan kepada AFP bahwa crane itu telah dipasang dengan cara “cara yang sangat profesional” dan tak ada masalah teknis. “Itu adalah kehendak Allah,” katanya.
Sheikh Ahmad al-Ghamdi, mantan kepala polisi syari’ah di Mekah, mengatakan kepada AFP bahwa kecelakaan itu adalah “ujian” dari Tuhan. “Kami harus menerima apa yang terjadi,” katanya. Dia juga menyerukan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
sumber:arrahmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar