Jumat, 04 September 2015

Penegak Hukum Tersingkir Karena Kekuatan Besar Terusik

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا
"(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan". (QS. Al Ahzab : 39) 

Budi Waseso      (emoneday.wordpress.com)
(Mediaislamia.com) --- Kepolisian Republik Indonesia akhirnya melakukan rotasi sejumlah perwira tinggi dan menengah. Kabareskrim Komjen Budi Waseso dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar bertukar posisi. Beberapa pihak menilai bahwa rotasi ini karena ketidaknyamanan sejumlah petinggi republik ini terhadap Budi Waseso.

“Mungkin ada ketidaknyamanan pihak tertentu karena menyinggung kasus tertentu, tapi mutasi ini bukan untuk kepentingan politik,” kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Asrul Sani kepada media, Jumat (4/9/2015).

Menurutnya, mutasi ini memang menimbulkan sejumlah tanya di kalangan masyarakat. Dan itu, wajar, karena pergantian dilakukan menyusul penggeledahan di ruangan Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino yang kemudian membuat gaduh petinggi Republik ini. “Buwas sudah banyak mengagetkan. Kasus terakhir hanyalah trigger dari peristiwa sebelumnya,” kata Asrul.

Kekuatan Besar di depan anda      (beritacenter.com)
Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, tidak memungkiri jika ada ‘kekuatan besar’ dibalik mutasi Budi Waseso. “Tak bisa dipungkiri jika ada kekuatan yang bermain dalam mutasi kali ini,” jelas Neta. Budi Waseso adalah aparat kepolisian yang mencoba melakukan penegakan hukum, namun dikalahkan oleh kekuatan besar tersebut.

Sejak Budi Waseso dilantik sebagai Kabareskrim kerap membuat gebrakan yang mengejutkan publik. Misalnya, beberapa hari usai dilantik sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, dia menangkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.

Nah lho kena kan .....       (kompasiana.com)   
Tak lama kemudian dia menetapkan Ketua KPK Abraham Samad menjadi tersangka kasus pemalsuan kartu keluarga dan paspor milik Feriyani Lim. Pada bulan yang sama yaitu Februari 2015, Budi Waseso menyatakan akan menyelidiki kasus senjata api yang dipegang 21 penyidik KPK karena izinnya telah habis.

Pada 24 Maret 2015, dia menetapkan mantan Wakil Menteri Hukum Denny Indrayana, sebagai tersangka kasus pengadaan sistem payment gateway dan yang paling ‘kontroversial’ penggeledahan ruang Dirut Pelindo II, RJ Lino.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar