Minggu, 06 September 2015

Netanyahu : Tolak Pengungsi Suriah Lanjutkan Bangun Pagar

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai".   (QS. An Nahl : 108) 

Netanyahu tolak saran Herzog       (i24news.tv)
(Mediaislamia.com) --- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengaku tidak akan membiarkan Israel larut oleh para pengungsi Suriah. Hal itu dikatakan setelah ada panggilan untuk negara Yahudi itu untuk mengambil mereka yang melarikan diri dari perang Suriah.

"Kami tidak akan membiarkan Israel tenggelam oleh gelombang imigran ilegal dan aktivis teroris," kata Netanyahu dilansir dari Arabnews, Senin (7/9).

Netanyahu yang berbicara pada pertemuan kabinet, malah mengumumkan dimulainya pembangunan pagar di sepanjang perbatasan Israel dengan Yordania. "Israel tidak peduli dengan tragedi kemanusiaan pengungsi Suriah dan Afrika, Israel adalah sebuah negara kecil, sangat kecil, tanpa kedalaman demografis atau geografis. Itulah sebabnya kita harus mengontrol perbatasan kita," tambah Netanyahu.

Padahal, pemimpin oposisi Isaac Herzog, menuturkan kalau Israel harus mengurusi pengungsi Suriah. Sebab, orang-orang Yahudi juga pernah mengungsi dari konflik pada masa lalu.

Presiden Palestina Mahmud Abbas juga menyerukan kalau Israel harus mengizinkan warga Palestina dari kamp-kamp pengungsi di Suriah, untuk melakukan perjalanan ke wilayah Palestina yang perbatasan luarnya dikendalikan oleh negara Yahudi tersebut.

Sudah ada permusuhan di Israel terhadap pencari suaka dari Afrika dan upaya pemerintah bersama untuk memulangkan mereka. Kelompok-kelompok HAM menerangkan jika ribuan pencari suaka Afrika telah dipaksa secara sukarela melakukan keberangkatan.

Pengungsi Suriah kelelahan       (jogja.tribunnews.com)
Angka resmi menunjukkan 45.000 imigran ilegal berada di Israel dan hampir semua berasal dari Eritrea dan Sudan. Kebanyakan dari mereka tidak tahan tinggal di daerah miskin di selatan Tel Aviv, di mana banyak protes ditujukkan terhadap mereka.

Awal pembangunan pagar sepanjang 30 kilometer diumumkan oleh Netanyahu dengan melibatkan perpanjangan penghalang keamanan untuk bagian dari perbatasan timur dengan Yordania, dalam upaya untuk mencegah militan dan pendatang ilegal.

Pagar baru sedang dibangun di sepanjang perbatasan timur Israel antara Eilat dan di mana bandara baru akan dibangun di Lembah Timna. "Kami akan perpanjang perbatasan yang melindungi Israel dengan pagar keamanan canggih yang akan memungkinkan untuk mengontrol perbatasan kita," tegasnya.

Israel juga memiliki pagar yang membentang di sepanjang perbatasan Suriah melalui Golan Heights yang diduduki Israel. Pagar itu berada di samping penghalang yang berjalan melalui Tepi Barat yang diduduki, yang mana, Israel mulai membangun selama intifada Palestina kedua, atau pemberontakan yang berlangsung dari tahun 2000 sampai 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar