Rabu, 02 September 2015

Koalisi Israel Terancam Pecah Akibat Ulah Netanyahu

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
"Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka".    (QS. Ar Rum : 32) 

Ulah Benjamin Netanyahu        (greenprophet.com)
(Mediaislamia.com) --- Koalisi yang dibangun Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terancam pecah. Mereka kesal akibat PM Israel itu makan malam dengan PM Italia Matteo Renzi di Restoran Enoteca Pinchiorri di Florence.

Makan malam itu bisa dikatakan sangat istimewa bagi Netanyahu. Sayangnya dalam menunya tidak ada jenis makanan yang masuk kategori kosher (hampir mirip dengan kategori halal pada Muslim).

Berita dari makan malam tersebut membuat marah anggota koalisi Israel yang memegang suara mayoritas di parlemen. Akibat tindakan itu, hampir seluruh anggota partai di parlemen mengkritisi Netanyahu.

Anggota Persatuan Yahudi Taurat, pemilik enam kursi di parlemen, mengancam keluar dari koalisi Israel. Pasalnya, Netanyahu dianggap mencemooh para konstituen karena makan di restoran tersebut.

Koalisi Israel pecah        (blogs.spectator.co.uk)
“Netanyahu diundang ke restoran di Florence oleh PM Italia, tapi dia tidak makan makanan yang dilarang,” kata juru bicara Netanyahu, seperti diberitakan Sputnik News, Rabu (2/9/2015).

Juru bicaranya menambahkan bahwa sudah ada prosedur yang Netanyahu ikuti selama perjalanan ke luar negeri.

Penjelasan dari juru bicara Netanyahu tetap tidak dapat diterima. Juru Bicara Partai Persatuan Yahudi Taurat, Ya-acov Litzman, menyatakan dengan fakta perdana menteri makan di restoran itu saja sudah tidak dapat diterima.

Ini bukan pertama kali Netanyahu dituduh memakan hidangan tidak kosher. Pada 2014, kritikan bermunculan ketika Netanyahu makan di restoran nonkosher di New York dengan bilioner Sheldon Adelson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar