Jumat, 11 September 2015

Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Musibah di Masjidil Haram

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".    (QS. An Naml : 91) 

Jokowi sampaikan belaseungkawa        (tribunnews.com)
(Mediaislamia.com) --- Presiden Joko Widodo menyampaikan duka mendalam kepada korban dari Indonesia yang menjadi korban crane yang tumbang di kompleks Masjidil Haram.

Seperti diketahui ada dua orang jemaah wanita asal Indonesia yang menjadi korban tewas musibah tersebut. "Pada saat itu saya memperoleh informasi adanya musibah badai angin kencang dan hujan di Mekkah, termasuk di Masjidil Haram dan pemodokan haji pada pukul 17.30 WIB," kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Raja Faisal, Jeddah, Jumat (11/9) malam waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Jakarta.

"Badai tadi mengakibatkan sebuah crane untuk perluasan masjidil haram patah dan runtuh menimpa jemaah haji yang tawaf, ada korban dari kita, warga negara Indonesia. Dan dalam kesempatan ini saya sampaikan duka cita kepada keluarga korban termasuk dari Indonesia, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah ini," kata Presiden.

Presiden memerintahkan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin untuk menangani dan memberikan bantuan optimal bagi jamaah haji asal Indonesia yang menjadi korban crane yang tumbang di kompleks Masjidil Haram.

Crane yang roboh di Masjidil Harram     (sindonews.com)
"Saya sudah meminta Amirul Haj (menteri agama RI-red) dan KJRI di Jeddah untuk beri bantuan seoptimal mungkin (bagi para korban-red)," kata Presiden.

Presiden mengatakan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi untuk memenuhi undangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz.

Sementara itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang mendampingi kunjungan Presiden di Arab Saudi mengatakan sebetulnya Presiden ingin menjenguk korban asal Indonesia yang dirawat di Mekkah, namun hal tersebut sulit dilakukan terkait masalah pengamanan tamu negara.

"Ketika mendapat kabar itu, Presiden sebenarnya ingin langsung menengok korban di An-nur atas berbagai pertimbangan masalah sekuriti dari pemerintah Saudi Arabia, tidak bisa menjenguk dan perlu koordinasi yang panjang, jalan menuju Masjidil Haram macet, Presiden minta Amirul Haj dan Ibu Menlu memantau korban dan negara akan memberikan santunan pada korban," kata Pramono.

Seskab mengatakan saat ini Menteri Agama berada di Mekkah untuk memastikan berapa jumlah korban yang berasal dari WNI sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran.


Silahkan klik Vidio di bawah ini :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar