Jumat, 11 September 2015

119 Negara Nyatakan Kibarkan Bendera Palestina dan Vatikan di PBB

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia".   (QS. Ya-Sin : 82) 

Bendera Palestina Berkibar di PBB      (cz.sputniknews.com)
(Mediaislamia.com) --- Akhirnya Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (10/9), secara mutlak menyetujui resolusi yang memperbolehkan Palestina dan Takhta Suci Vatikan mengibarkan bendera masing-masing di markas PBB. Bagi Palestina, itu langkah simbolik untuk mewujudkan negara merdeka. Dari 193 negara, 119 negara menyatakan "ya" atas resolusi itu. Sebanyak 8 negara menyatakan "tidak", seperti Israel, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan beberapa negara kecil lain.

Adapun Eropa terbelah. Perancis, Italia, Spanyol, Swedia, dan Polandia menyatakan "ya", sedangkan Inggris, Jerman, dan beberapa negara Baltik memilih abstain. Sebagian besar dari 28 negara Uni Eropa memilih abstain.

Dengan resolusi itu, Palestina dan Vatikan berhak mengibarkan bendera di markas PBB bersama 193 negara anggota PBB. Hingga saat ini, Palestina dan Vatikan masih berstatus negara pemantau bukan anggota.

Duta Besar PBB untuk Palestina Riyad Mansour menyambut "pemungutan suara bersejarah" itu. "Itu merupakan langkah menuju tercapainya kemerdekaan yang telah dibangun bagi rakyat Palestina sejak tujuh dekade silam," katanya.

Menurut Mansour pekan lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan mengibarkan bendera Palestina setelah menyampaikan pidato di forum tahunan sidang Majelis Umum PBB pada 30 September mendatang.

Bendera Palestina      (print.kompas.com)
"Tentu, kami tahu, mengibarkan bendera bukan akhir pendudukan (Israel) atau bisa menyelesaikan konflik secepatnya," kata Mansour. "Namun, mengibarkan bendera menjadi sinyal bagi rakyat kami di mana pun bahwa kemerdekaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari lagi."

"Dan masyarakat internasional mendukung Palestina dalam perjalanan menuju keadilan," ujar Mansour.

"Ini langkah menuju pengakuan Palestina sebagai negara anggota penuh di PBB," kata Rami Hamdallah, Perdana Menteri Palestina, kepada wartawan di Paris.

Harapan solusi

Mansour menyebut resolusi itu sebagai "kontribusi bagi upaya internasional menyelamatkan solusi dua negara. Ia berharap, "Suatu hari kita bisa melihat negara Palestina dan negara Israel hidup berdampingan secara damai, hidup bersama dan aman, serta berbagi ikatan pada era baru di kawasan dan komunitas global."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar