Sabtu, 08 Agustus 2015

Israel Ancam Bunuh Para Ilmuwan Nuklir Iran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
مَنْ قَتَلَ قَتِيلًا مِنْ أَهْلِ الذِّمَّةِ لَمْ يَجِدْ رِيحَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun".   (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) 

Rencana Busuk Moshe Ya'lon      (ynetnews.com)
(Mediaislamia.com) --- Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon menyatakan bahwa badan intelijen Israel berada di balik aksi pembunuhan para ilmuwan nuklir Iran.

Seperti dikutip The Jerusalem Post, Jumat (7/8/2015), Moshe Ya'alon menyatakan hal itu dalam wawancaranya dengan harian Jerman Der Speigel. ''Bagaimanapun, program Iran harus dihentikan,'' katanya. ''Kami akan melakukan berbagai cara, karena kami tidak ingin Iran memiliki senjata nuklir. Karena itu, saya tidak bertanggung jawab berapa lama para ilmuwan nuklir Iran itu bisa bertahan hidup,'' ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Menteri pertahanan Israel Moshe Ya'alon itu menegaskan pencabutan sanksi ekonomi Iran, akan membuat Republik Islam akan memperoleh miliaran dolar untuk ''Mengekspor Revolusi''. Artinya, kata Moshe lagi, ''Kelompok Hezbollah, Hamas, Jihad Islam, kaum Houthi di Yaman dan Shiah di Bahrain serta Arab Saudi bakal kebanjiran dana,'' ujar Moshe Ya'alon.

Dalam wawancara itu, Moshe Ya'alon tidak menyebutkan bahwa peluru kendali Iran itu bakal membahayakan Israel dan Eropa. Tapi menteri pertahanan Israel itu menyarankan, satu-satunya strategi melawan Iran adalah memberi negara Islam pimpinan Presiden Hassan Rouhani itu, satu pilihan saja: Mengizinkan memiliki senjata nuklir atau membiarkan Iran bertahan hidup di bawah sanksi ekonomi.

Menhan Israel takut nuklir Iran       (sindonews.com)
Awal tahun ini, seorang pejabat senior Iran mengungkapkan pasukan Garda Revolusi Iran berhasil menggagalkan upaya pembunuhan para ilmuwan nuklir Iran oleh agen rahasia Mossad. ''Sejak dua tahun lalu, negara Zionis itu mencoba membunuh seorang ilmuwan nuklir Iran. Untung saja, Garda Revolusi berhasil menggagalkan operasi teror itu,'' tutur Kolonel Ya'coub Baqeri, deputi kepala Korps Angkatan Udara Iran.

Kolonel Baqeri juga mengungkapkan, satuan udara Garda Revolusi Iran mengungkapkan rencana pembajakan pesawat Iran oleh kelompok ISIL. ''Mereka dan kelompok Salafi lainnya berniat menghancurkan negara kami dengan cara itu. Tapi untungnya rencana itu berhasil digagalkan,'' kata Kolonel Ya'coub Baqeri.

Israel tidak pernah mengakui upaya pembunuhan tersebut. Setidaknya lima ilmuwan nuklir Iran terbunuh, kebanyakan karena bom mobil. Agen rahasia Israel Mossad menyimpulkan bahwa kampanye pembunuhan semakin berbahaya bagi agen-agennya. Hal itu bersamaan dengan disepakatinya program nuklir AS dan Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar