Minggu, 13 September 2015

Konsulat RI di Vanimo Benarkan WNI Disandera di PNG

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
لَّئِن لَّمْ يَنتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
"Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar".    (QS. AlAhzab : 60) 

Kelompok bersenjata      (nasional.viva.co.id)
(Mediaislamia.com) --- Konsulat RI di Vanimo, Provinsi Sandaun, Papua Niugini (PNG) membenarkan dua orang warga Indonesia telah disandera kelompok bersenjata tak dikenal yang bersembunyi di Kampung Skouwtiau, Papua Niugini. 

Konsulat RI di Vanimo, Elmar Lubis, mengatakan telah mendapat konfirmasi dari Tentara PNG terkait penyanderaan tersebut. Menurut Elmar, informasi dari pihak Tentara PNG menyebut kondisi kedua WNI dalam keadaan sehat dan pihaknya sedang berupaya bernegosiasi dengan kelompok bersenjata untuk melepas kedua sandera itu. 

"Kami menekankan kepada tentara PNG bahwa keselamatan kedua WNI yang disandera menjadi prioritas kami. Kami berharap agar keduanya bisa segera dilepas," kata Elmar melalui surat elektronik, Sabtu (12/9/2015). 

Sebelumnya, Rabu (9/9/2015) lalu, Kuba Marmahu (38) yang bekerja sebagai penebang kayu di hutan Kampung Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom diserang orang tak dikenal saat bekerja. 

Kuba mengalami luka serius tertembak di kepala dan mengalami luka panah di lengan dan perut. Setelah dievakuasi ke RS Keerom, selanjutnya dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura. 

Konsulat RI di Vanimo     (tabloidjubi.com)
Dari keterangan rekan Kuba, mereka didatangi empat orang yang tiga di antaranya membawa senjata laras panjang. Sementara seorang lagi membawa senjata tradisional panah. 

Kejadian ini sempat dilaporkan ke Pos TNI penjaga perbatasan di Skofro, namun saat dilakukan pengejaran jejak pelaku tidak ditemukan dan diduga melarikan diri ke wilayah PNG. 

Beberapa hari setelah kejadian, dua orang warga, yakni Sudirman (28) dan Badar (30), yang juga sehari-hari bekerja sebagai operator penebang pohon dikabarkan hilang sejak kejadian itu. 

Hingga kini, pihak TNI sedang berupaya menyelidiki kasus penyerangan dan penyanderaan warga di wilayah perbatasan RI-PNG serta mencari tahu kelompok bersenjata yang melakukan penyerangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar