Minggu, 11 Oktober 2015

Raja Salman Kecam Agresor Israel ke Masjid Al-Aqsa

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ
“Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.   (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu). 

Al Quds milik kaum muslimin       (atjehcyber.net)
(Mediaislamia.com) --- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengecam agresi pasukan Israel terhadap kompleks masjid suci Al-Aqsa di Yerusalem. Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi masjid suci umat Islam itu.

Kekerasan telah pecah di situs Al-Aqsa Selasa lalu setelah pasukan Israel menyerbu kompleks masjid dan dilawan warga Palestina. Pada hari itu, polisi Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata terhadap warga Palestina yang melindungi masjid.

Kantor berita Negara Saudi, SPA, mengutip sumber resmi Pemerintah Riyadh, melaporkan bahwa Saudi mengecam tindakan yang dilakukan pasukan Israel terhadap kompleks masjid Al-Aqsa.

“Tindakan Israel akan menyebabkan konsekuensi serius dan berkontribusi untuk memunculkan ekstremisme dan kekerasan,” tulis media pemerintah Saudi itu, Kamis (17/9/2015). Saudi menyatakan, tindakan Israel tampak sebagai pelanggaran yang mencolok terhadap situs suci bagi umat Islam dan umat Yahudi itu.

Raja Salman kecam Israel       (bharian.com.my)
Raja Salman telah memberitahu Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa dia telah berbicara dengan para pemimpin dunia tentang tindakan Israel terhadap masjid Al-Aqsa. Raja Salman juga telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi masjid Al-Aqsa.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Saudi, menyampaikan keprihatinannya atas kekerasan di situs Al-Aqsa. Gedung Putih dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri.”Menahan diri dari tindakan provokatif dan retorika,” bunyi pernyataan Gedung Putih.

Israel merasa berhak atas situs suci itu ketika merebut Yerusalem Timur dan sebagian Tepi Barat dari Yordania dalam perang tahun 1967. Masjid Al-Aqsa secara hukum masih milik Yordania, namun Yordania telah menyerahkan hak masjid suci itu kepada Palestina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar