Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman". (QS. Al Baqarah : 6)
Hasan Kharisah (qudsnet.ps) |
(Mediaislamia.com) --- Wakil Ketua II parlemen Palestina, Hasan Kharishah menegaskan, upaya Amerika dan PBB yang ingin segera mengakhiri aksi Intifadhah Al-Quds secara mendasar bertujuan membebaskan Israel dari kemelut yang dihadapinya.
Kharishah mengatakan, upaya terburu-buru Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Sekjen PBB Ban Ki-Mon yang bertujuan mengeluarkan Israel dari kemelutnya tidak akan mengubah tekad pemuda-pemuda Palestina yang menggelar Intifadhah di Tepi Barat dan Al-Quds.
Kharishah menandaskan, Israel meminta bantuan kepada dunia internasional untuk menenangkan situasi setelah meletusnya Intifadhah Al-Quds karena telah menancapkan ketakutan di masyarakat zionis dan kehilangan keamanan bagi warga Yahudi di Al-Quds dan Tepi Barat.
Dunia masih lindungi Israel (print.kompas.com) |
Ia menambahkan, realita di lapangan membuktikan Intifadhah saat ini dengan usianya yang pendek telah mewujudkan capaian-capaian di antaranya mengembalikan persoalan keamanan Israel menjadi prioritas Israel.
Kharishah menilai, Kerry datang ke kawasan dengan kesepakatan dan program politik keamanan untuk mengubur Intifadhah Al-Quds melalui sejumlah prosedur yang ditempuhnya namun ditolak oleh rakyat Palestina karena hanya berpihak kepada Israel dan sebagai bentuk yahudisasi masjid Al-Aqsha.
Kharishah meminta Otoritas Palestina dan PLO untuk bersikap jelas terhadap kesepakatan dengan Amerika terkait masjid Al-Aqsha dan menolak untuk berunding kembali dengan Israel. Tidak ada pilihan lain bagi Palestina kecuali tegar berjuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar