Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya sedang Allah mengetahuinya". (QS. Al Anfal : 60)
Abdullah Al-Asy'al (sedakasejahtera.blogspot.com) |
Mediaislamia.com) --- Akademisi dan mantan diplomat Mesir, Abdullah Al-Asy’al menegaskan, dirinya mencium bau konpirasi menghancurkan Intifadhah Al-Quds yang terbukti membuat Israel ketakutan.
Dalam statemenya kepada Quds Press hari ini Selasa (27/10), Al-Asy’al memberikan alasan, Presiden Mahmud Abbas atau pihak Arab yang memediasi kesepakatan dengan Menlu AS John Kerry tidak memiliki jaminan riil untuk mewujudkan tuntutan-tuntutan mereka menghentikan Intifadhah.
Sudah pasti Kerry dalam lawatan terakhirnya ke Timur Tengah ingin menghentikan semua tindakan yang mengganggu Israel dan menciptakan situasi yang memungkinkan berlanjutnya aksi pencaplokan Palestina untuk mengawali penghancuran Al-Aqsha. Intifadhah Al-Quds meletus tanpa ada intruksi dari Abbas atau faksi-faksi Palestina yang ada.
Kesepakatan dengan Kerry tidak lebih dari upaya untuk menggagalkan Intifadhah Al-Quds tidak lebih. Abbas sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Kesepakatan yang sudah dicapai pun tidak akan bisa dijalankan oleh Abbas.
Benih intifadah 3 tumbuh meningkat (linkis.com) |
Ia menambahkan, kesepakatan itu hanya ingin mengurangi ketakutan Israel sebab mereka sadar tanah yang mereka huni bukanlah tanah mereka dan keberadaan mereka hanya mengorbankan Palestina.
Kesepakatan dengan Kerry menurut Al-Asy’al tidak lebih hanya konspirasi atas Intifadhah namun sayang Otoritas Palestina dan Arab yang loyal kepada Amerika ikut. Seharusnya Arab melindungi Palestina tapi justru ikut konspirasi.
Pengamat Mesir ini menilai, Israel memiliki kepentingan juga untuk menggagalkan revolusi Arab (Arab Spring) sebab ia sadar kebebasan bangsa Arab adalah pintu gerbang pembebasan Palestina dan jika itu terjadi maka, hilangnya Israel akan mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar